Karena Budaya Ini, Pria di Berbagai Negara Depresi Bahkan Bunuh Diri

MediaUmat Salah satu faktor tingginya angka depresi di kalangan pria yang tidak sedikit berujung pada kasus bunuh diri, menurut Direktur Siyasah Institute Iwan Januar karena budaya yang menuntut laki-laki untuk selalu kuat dan tidak menunjukkan kelemahan (toxic masculinity).

“Budaya yang menuntut laki-laki untuk selalu kuat dan tidak menunjukkan kelemahan, atau yang dikenal dengan toxic masculinity, menjadi salah satu pemicu tingginya depresi di kalangan pria (yang tidak sedikit berujung pada kasus bunuh diri),” ujarnya kepada media-umat.com, Kamis (14/8/2025).

Sejak kecil, jelas Iwan, laki-laki sering diajari untuk tidak menangis dan memendam masalah. Akibatnya, banyak yang tertekan secara mental tanpa berani mencari bantuan.

Menurut data WHO 2023,

Walhasil, jelas Iwan mengutip data WHO 2023, dari sekitar 700 ribu kematian akibat bunuh diri setiap tahun di dunia, laki-laki menempati angka hampir dua kali lipat dibanding perempuan.

“Di Amerika Serikat, pria empat kali lebih mungkin bunuh diri. Sementara di Jepang dan Rusia, bunuh diri menjadi penyebab utama kematian pria muda,” ungkapnya.

Menurutnya, persoalan ini bukan hanya faktor individu, tetapi juga dipengaruhi sistem. “Dalam sistem kapitalisme, beban nafkah dibebankan sepenuhnya pada individu tanpa jaminan hidup dari negara. Ini menambah tekanan yang berat bagi para lelaki,” jelasnya.

Ia menegaskan, Islam memberikan solusi dengan menjamin kebutuhan pokok rakyat melalui negara, sekaligus menguatkan iman dan tawakal.

“Islam memuliakan lelaki sebagai pemimpin keluarga, tapi negara juga berkewajiban menopang ekonomi sehingga beban mental akibat tekanan finansial bisa diminimalkan,” tambahnya.

Iwan juga mendorong masyarakat untuk membuka ruang komunikasi sehat bagi pria, menghilangkan stigma meminta bantuan, dan memperkuat ikatan ukhuwah.

“Kita perlu kembali ke nilai Islam agar para lelaki tangguh secara fisik dan mental, serta tidak mudah putus asa,” pungkasnya.[] Fatih Solahuddin

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: