Justice Monitor: Sebab HTI Mendakwahkan Islam Politik, Bukan Islam Yang Diinginkan Oleh Rezim!

 Justice Monitor: Sebab HTI Mendakwahkan Islam Politik, Bukan Islam Yang Diinginkan Oleh Rezim!

Mediaumat.news – Pernyataan Rais Syuriah PBNU Ahmad Ishomuddin dalam salah satu sidang pleno dalam Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-7 menuai kritik yang tajam dari peserta. Pasalnya Ishomudin menyampaikan bahwa sikap intoleran, radikal, hingga kekerasan berbasis agama kerap disebabkan disponsori sekelompok yang memperjuangkan tegaknya khilafah Islamiyah.

“Seperti yang diperjuangkan Hizbut Tahrir Indonesia, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Khilafatul Muslimin, KPPSI (Komite Penegakan Syariat Islam) di Sulawesi Selatan, FPI, dan yang semisalnya,” ujar dia dalam pemaparannya di forum KUII yang diselenggarakan di Pangkal Pinang, Bangka, Kamis (27/2) sebagaimana dikutip dari situs indonesiainside.id.

Menanggapi statemen Ishomudin soal intoleransi, Divisi Penggalangan Aspirasi Publik Agung Wisnuwardana berpendapat justru umat Islam sebagai mayoritas justru yang paling banyak mengalami keterpasungan beragama di negerinya sendiri.

“Ada banyak contoh, Misalnya, saat umat Hindu bebas menjalankan Hari Raya Nyepi di candi Prambanan di pulau Jawa yang berada di tengah-tengah umat Islam, tapi umat Islam di Pulau Bali dilarang mengumandangkan azan saat perayaan Nyepi.” Ujar Agung kepada wartawan Media Umat, Jumat (29/2).

“Sementara itu di pusat-pusat pertokoan menjelang dan saat perayaan Natal, kita sering menjumpai banyak karyawan mall yang dipaksa oleh pihak manajemen yang rata-rata diduduki non-muslim untuk mengenakan busana ala sinterklas. Selain itu publik belum lupa penindasan umat Islam pada kasus Tolikara, belum lagi kasus – kasus yang lain.” Imbuh Agung.

Menyikapi pernyataan Ishomudin terkait kelompok Islam yang mengusung khilafah, Ia menyatakan bahwa dalam hal ini tampaknya Ishomudin lupa bahwa pemerintah memiliki peran utama dalam menumbuhkan sikap permusuhan terhadap ormas Islam yang mengusung pemikiran Islam.

“Dan bahkan di era rezim Jokowi merupakan era dimana rezim sangat keras menuntut agar melarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), sebab Hizbut Tahrir mendakwahkan Islam politik, bukan Islam yang diinginkan oleh rezim!” Pungkasnya. []hadi

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *