JKDN 2: Willem “Mas Galak” Daendels, Utusan Penjajah Belanda yang Bengis

 JKDN 2: Willem “Mas Galak” Daendels, Utusan Penjajah Belanda yang Bengis

Mediaumat.id – Untuk memantapkan strategi penjajahan kolonialis Belanda, dikirimlah utusan yang bengis ke Nusantara yakni Willem Daendels yang kemudian dikenal oleh masyarakat Nusantara sebagai Mas Galak. Hal ini diungkap dalam penayangan premier film dokumenter sejarah Islam Jejak Khilafah di Nusantara 2 (JKDN 2), Rabu (20/10/2021) secara daring.

Film sekuel JKDN tersebut pun mengungkapkan kebijakan-kebijakan bengis Mas Galak yang menekan rakyat Banten waktu itu.

“Penguasa Banten, Sultan Ishaq Zaynul Muttaqin, dipaksa Mas Galak untuk membangun pelabuhan di Ujung Kulon. Ketika Sultan Banten menolak, maka Daendels membakar Istana Surosowan dan membuang Sultan, sampai pada akhirnya Kesultanan Banten dihapuskan tahun 1813,” ungkap Narator JKDN 2 Akhmad Adiasta.

Daendels juga memerintahkan untuk membangun De Grote Postweg, Jalan Raya Pos yang membentang dari Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km. “Dia juga memerintahkan penguasa-penguasa lokal untuk memaksa rakyat untuk membangun jalan tersebut,” jelas narator.

Pernyataan narator diperkuat juga oleh narasumber Salman Iskandar, Ahli Sejarah Islam. Salman mengungkapkan, membangun Jalan Raya Pos hanyalah kedok. Pada faktanya Mas Galak diminta oleh pemerintah kolonial Belanda untuk memperlancar roda ekonomi terkait pemaksaan menanam kopi.

“Makanya kalau kita perhatikan sejarah yang ada, khususnya yang ada di tatar Sunda, semenjak kolonial Belanda memaksa kalangan pribumi untuk menanam kopi, dari mulai barat Cianjur hingga timur Ciamis, itu semua tingginya yang permukaannya di atas 1.000-1.500 mdpl, itu wajib ditanam kopi,” pungkas Salman.[] Fatih Solahuddin

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *