Pada tanggal 26 April 2025, Mahmoud Abbas, Presiden Otoritas Palestina, menunjuk Hussein al-Sheikh sebagai wakilnya. Setelah Abbas menciptakan posisi ini, dan usianya sudah 89 tahun. Al-Sheikh telah memegang sejumlah jabatan di Otoritas Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina sejak penandatanganan Perjanjian Oslo yang beraroma pengkhianatan, pada tahun 1993.
Misinya sebagai pejabat senior di Otoritas Palestina dan keamanan Palestina adalah bekerja sama dengan kepala Shin Bet (dinas intelijen internal entitas Yahudi) dalam apa yang disebut koordinasi keamanan antara Otoritas dan entitas Yahudi untuk menggagalkan operasi terhadap entitas tersebut serta mengumpulkan informasi tentang warga Palestina dan menyerahkannya kepada Yahudi sehingga mereka dapat ditangkap atau dibunuh. Kepala Shin Bet mengatakan dialah orangnya di Ramallah. Ia dikenal sebagai antek entitas Yahudi, orang yang amoralitas, suka berpesta pora, dan korupsi. Bahkan ia memegang banyak posisi di Organisasi Pembebasan Palestina dan Otoritas Palestina.
Menyusul pengangkatannya sebagai wakil Abbas, Jaringan Pers Palestina melaporkan dengan judul, “Siapakah Hussein al-Sheikh? Pemimpin Fatah boneka entitas Yahudi.” Jaringan menyatakan bahwa pengangkatannya “menimbulkan banyak pertanyaan tentang karakternya sejak kemunculan pertamanya dan menimbulkan tanda tanya besar tentang jabatan senior yang dipegangnya di Otoritas Palestina.” Jaringan tersebut menambahkan bahwa “Hussein al-Sheikh, yang dikenal karena hubungan dekatnya dengan kalangan keamanan dan militer (Israel), telah menimbulkan pertanyaan penting tentang peran kotornya dalam mengonsolidasikan koordinasi keamanan dengan pendudukan.”
Jaringan tersebut memberikan perincian luas tentang hubungannya dengan entitas Yahudi dan kekayaannya yang tak senonoh karena korupsi yang merajalela di pemerintahan. Pada saat yang sama, ia menjaga hubungan baik dengan Amerika Serikat, setelah mengunjungi negara itu pada Oktober 2022 dan bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional AS dan Wakil Menteri Luar Negeri. Setelah kunjungan itu, ia dipandang sebagai calon penerus kekuasaan Abbas.
Pada tanggal 1 Mei 2025, majalah berbahasa Ibrani Epoch mengungkapkan bahwa Hussein al-Sheikh akan mengunjungi Arab Saudi awal pekan depan dan bertemu dengan Bin Salman untuk memperkuat posisinya sebagai calon penerus Abbas dan membangun kembali Otoritas Palestina di garis depan kancah regional dan internasional (hizb-ut-tahrir.info, 2/5/2025).
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat