Mediaumat.id – Ketua Majelis Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof. Suyanto, Ph.D. tidak sepakat bila jalur skema mandiri dalam penerimaan mahasiswa dibubarkan.
“Maka dari itu, jalur skema mandiri jangan dibubarkan,” ujarnya seraya menegaskan dirinya pun tidak setuju jalur tersebut dijadikan celah untuk korupsi, dalam Focus Group Discussion: Marwah Perguruan Tinggi, Quo Vadis?! di kanal YouTube Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa, Sabtu (27/8/2022).
Wacana pembubaran jalur skema mandiri menguat pasca dijadikannya Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Karomani sebagai tersangka korupsi lantaran diduga menerima suap sejumlah calon mahasiswa melalui jalur tersebut.
Menurutnya, jalur skema mandiri harus tetap ada karena sangat bermanfaat bagi calon mahasiswa berpotensi yang tidak bisa dideteksi melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
“Manfaat skema mandiri adalah untuk melihat calon mahasiswa yang memiliki potensi yang tidak bisa dideteksi melalui skema seleksi SBMPTN, dan jika skema mandiri tidak diadakan akan merugikan terutama orang-orang miskin dan yatim, padahal mereka memiliki potensi,” terangnya.
Menurutnya, jalur skema mandiri bisa menolong anak-anak miskin yang berpotensi. “Bayangkan jika bisa menolong anak-anak yang miskin tetapi ia memiliki potensi dan melalui jalur skema mandiri dan akhirnya menjadi orang hebat,” bebernya.
Ia menegaskan, orang miskin akan tetap miskin jika tidak diberi kesempatan, sehingga sebagai langkah afirmatif itu luar biasa.
Suyanto menyesalkan, pemerintah gemar membubarkan. Institusi yang tak bersalah saja dibubarkan, apalagi yang bermasalah. “Impact-nya apa jika menteri akan membubarkan dan menutup skema mandiri? Padahal jalur skema mandiri ada manfaatnya,” tanyanya retoris.
Menurutnya, semua pihak harus hati-hati dalam menyikapi penyimpangan termasuk penyimpangan dalam jalur skema mandiri. “Ini adalah warning, bahwa kita harus hati-hati menyikapi penyimpangan di level individu, komunitas, kolegialitas, dan institusi,” pesannya.
Celah Korupsi
Terkait dijadikannya jalur skema mandiri sebagai celah korupsi, Suyanto pun menyatakan pendapatnya. “Maka, terjadinya korupsi di perguruan tinggi dikarenakan tidak ada keseimbangan antara demand (permintaan kursi mahasiswa) dan supply (ketersediaan kursi mahasiswa) di pendidikan kita. Sehingga, masyarakat ingin mencari suatu celah,” ujarnya.
Menurutnya, sebetulnya pendidikan dalam undang-undangnya melibatkan masyarakat adalah hal yang baik dan penting. Namun, melibatkannya ke dalam institusi bukan pada individu kemudian transaksional.
“Maka dari itu, saya kira kita perlu mencari jalan bagaimana kalau misalnya doktor Muslim di komunitas kita (FDMPB/Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa) memberikan semacam asupan kepada teman-teman yang sedang menjabat (agar tidak korup),” sarannya.[] Nurmilati