Iwan Januar: IOC Perlihatkan Wajah Hipokrit

 Iwan Januar: IOC Perlihatkan Wajah Hipokrit

MediaUmat Dilarangnya Indonesia menjadi tuan rumah ajang olahraga di bawah naungan Komite Olimpiade Internasional (IOC) lantaran menolak kontingen entitas penjajah Zionis Yahudi masuk wilayah RI di Kejuaraan Dunia Senam 2025, dinilai telah memperlihatkan wajah hipokrit.

“IOC perlihatkan wajah hipokrit!” ujar Direktur Siyasah Institute Iwan Januar kepada media-umat.com, Selasa (28/10/2025).

Pasalnya, sebut Iwan, di saat yang sama IOC justru memberikan dukungan terhadap pelaku genosida abad ini, yakni Israel.

Pun ketika mereka mengancam Indonesia, IOC juga telah melarang keikutsertaan Rusia dan Belarusia karena berkonflik dengan Ukraina yang didukung AS dan Uni Eropa.

Dengan kata lain, IOC berlagak buta dan tuli atas kekejaman Israel yang sudah dikutuk banyak penduduk dunia.

“Sama seperti FIFA, lembaga-lembaga olahraga itu jauh dari kata fair play, malah sama sekali tidak punya rasa kemanusiaan,” ungkap Iwan, seraya menyebut hal semacam itu sebagai cara untuk memaksa negara-negara lain agar tunduk pada kepentingan Barat.

Umat Islam Harus Sadar

Karena itu, kata Iwan, sudah saatnya umat Islam menyadari betapa Barat berikut arogansi yang senantiasa berupaya menghegemoni negara-negara lain.

“Sudah saatnya kaum Muslimin sadar betapa arogansi dan hegemoni Barat,” tegasnya.

Lebih jauh, terkait apa yang disebut sebagai kesombongan Barat itu, umat Islam harus memiliki agenda dan aturan sendiri untuk menjadi kekuatan mandiri.

Sedangkan untuk menuju ke sana, tidak ada cara lain kecuali dengan menegakkan terlebih dahulu syariat Islam secara kaffah dalam bingkai Al-Khilafah ‘ala Minhaj an-Nubuwwah. “Tidak ada cara lain kecuali menegakkan syariat dan khilafah,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah Indonesia memutuskan tidak mengeluarkan visa bagi atlet Israel yang sedianya akan bertanding di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta, tengah Oktober lalu.

Namun sikap Indonesia tersebut, meskipun putusan Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) mengizinkan kejuaraan tetap digelar di Jakarta tanpa partisipasi atlet Israel, justru dikecam IOC. Bahkan mereka menuding Indonesia melanggar prinsip dasar IOC.

Prinsip yang dimaksud IOC menyatakan “setiap atlet, tim, dan pelatih yang memenuhi syarat harus bisa ikut serta dalam kompetisi olahraga internasional, tanpa menghadapi diskriminasi dari negara penyelenggara, sesuai Piagam Olimpiade dan prinsip anti diskriminasi, otonomi, serta netralitas politik yang menjadi rujukan Gerakan Olimpiade”.

Lantas terkait keputusan untuk menghentikan “segala bentuk dialog dengan Komite Olimpiade Indonesia terkait pengajuan menjadi tuan rumah Olimpiade, Olimpiade Remaja, dan ajang Olimpiade lainnya”, sebagaimana pernyataan yang mereka terbitkan, Rabu (22/10), akan mereka cabut jika pemerintah Indonesia memberikan jaminan akan memberikan visa masuk untuk setiap peserta ajang Olimpiade.[] Zainul Krian

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *