Mediaumat.id – Pernyataan Presiden Cina Xi Jinping yang meminta agar agama-agama di Cina, termasuk Islam, harus beradaptasi dengan masyarakat sosialis yang dianut oleh Partai Komunis Cina, dinilai Pengamat Politik Internasional Budi Mulyana, M.Si. sebagai upaya Xi Jinping menjadikan komunis sebagai ideologi tunggal bagi rakyatnya.
“Apa yang dinyatakan oleh Xi Jinping bahwa Islam di Cina harus berdasarkan sosialis menunjukkan bahwa Cina menetapkan keharusan ideologi sosialis komunis menjadi ideologi tunggal bagi setiap warga negaranya,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Senin (25/7/2022).
Menurutnya, keberadaan agama, termasuk Islam hanya sekadar pemenuhan syarat normatif bahwa Cina dianggap memenuhi standar HAM. “Namun demikian, sebagai negara yang menganut prinsip sosialis, tentunya Cina ingin membatasi pergerakan agama, terutama Islam. Karena perkembangan Islam kembali menggeliat terutama di Turkistan Timur,” ujarnya.
Budi menilai, Cina begitu perhatian terhadap perkembangan Islam di wilayahnya, terlebih lagi perjuangan yang mengarah kepada penegakan khilafah sehingga berusaha untuk mencegahnya.
“Perjuangan penegakkan khilafah secara global telah menarik perhatian dunia. Telah menggerakkan rezim-rezim internasional untuk melakukan pencegahan. Termasuk di Cina,” ungkapnya.
Menurutnya, isu terorisme dan radikalisme telah digunakan untuk melakukan pembendungan gerakan perjuangan penegakan khilafah. “Inilah yang menjadikan mengapa Cina melakukan perlakuan yang sedemikian kejinya terhadap Muslim di Uighur. Semoga Allah SWT melindungi mereka. Aamiin,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it
