IJM: Memaklumkan Flexing, Sangat Berbahaya di Masa Mendatang

MediaUmat Pengamat Sosial Media dari Indonesia Justice Monitor (IJM) Rizqi Awal menilai memaklumkan flexing (pamer kemewahan) yang dilakukan para pejabat sangat berbahaya di masa yang akan datang.

“Ini sangat berbahaya di masa yang akan datang nantinya itu,” ujarnya dalam Kabar Petang: Pejabat Hobi Flexing, Belajarlah dari Kasus Nepal! di kanal YouTube Khilafah News, Selasa, (16/9/2025).

Menurut Rizqi, masyarakat akan melihat setiap gerak-gerik pejabat ini pada akhirnya bukan mewakili suara mereka, tapi mewakili kekayaan mereka. “Sehingga kesejahteraan itu hanya timbul di tataran pejabat-pejabat negara,” sambungnya.

Masyarakat Tertekan Krisis Ekonomi

Menurut Rizqi, perlu disadari bahwasanya kehidupan masyarakat hari ini tertekan dengan krisis ekonomi. “Bagaimana orang yang di-PHK cukup besar, sementara lapangan kerja begitu sempit dan itu ditambah lagi flexing bukan sekadar dilakukan oleh pejabat tapi keluarga pejabat itu sendiri,” ungkapnya.

Maka, jelas Rizqi, menjadi wajar amarah masyarakat, contohnya di Nepal, itu memicu kerusuhan yang cukup besar di kawasan Nepal. Itu yang perlu dilihat satu sisi itu.

Di sisi yang lain, ucapnya, perlu disadari betapa budaya Asia itu tidak menyukai budaya kesenjangan yang cukup besar antara si miskin dan si kaya.

“Sementara ketika kondisi hari ini kita melihat memang ada kesenjangan cukup lebar antara kaya dan miskin,” bebernya.

Kekayaan Jadi Jalan Masuk Surga

Buat para pejabat, Rizqi mengingatkan, kekayaan itu bukanlah standarnya masuk surga, tapi kekayaan itu harusnya menjadi jalan masuk surga.

“Bukan dengan flexing, tapi dengan banyak sedekah dan giving (memberi). Nah, itu penting sedekah dan giving kepada orang,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan, pada dasarnya jabatan dan kekuasaan itu adalah amanah dari Allah SWT.

“Ketika tidak melalui pada perkara yang baik maka dia akan berujung kepada perkara yang buruk. Kalaupun kita selamat di dunia maka sebenarnya belum tentu kita akan selamat di akhirat,” pungkasnya.[] Muhammad Nur

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: