IJM: Kemandirian dan Kedaulatan Riset, Sebuah Keharusan!

Mediaumat.info – Direktur Indonesian Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana menyatakan bahwa kemandirian dan kedaulatan riset, sebuah keharusan.

“Kemandirian dan kedaulatan riset menjadi sebuah keharusan!” tuturnya dalam video Perusahaan Cina Garap Baterai Tahan 50 Tahun, RI Sejauh Mana? di kanal YouTube Justice Monitor, Kamis (18/1/2024).

Menurutnya, riset dan teknologi merupakan sarana penting negara dalam menjalankan fungsi politiknya. Puncak dari fungsi politik tersebut adalah terwujudnya kesejahteraan bagi seluruh alam.

“Yang untuk itu Rasulullah SAW diutus,” ujarnya.

Oleh karenanya, lanjut Agung, kemajuan ristek, riset dan teknologi harus diperuntukkan bagi kesejahteraan masyarakat. Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya yang artinya, “Dan kami tidak mengutus engkau Muhammad melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.”

Ia menilai, lemahnya ikhtiar pemerintah atau tidak adanya keseriusan dalam kemandirian dan profesionalitas ristek berakibat pada dominasi dan hegemoni negara kapitalis. “Dan hal ini diharamkan dalam Islam,” terangnya.

Agung mengungkapkan, negara adalah pihak yang bertanggung jawab langsung dan penuh terhadap perumusan arah peta dan juga riset unggulan. Demikian juga dalam pengadaan sumber daya riset yang memadai dari segi jumlah dan kualitas berupa periset yang handal di berbagai bidang infrastruktur riset yang penting bagi keberlangsungan riset serta anggaran riset yang bersifat mutlak berapa pun jumlahnya.

“Dalam konteks ini berbasis baitul mal,” ungkapnya.

Program riset unggulan, jelas Agung, akan menjawab secara praktis berbagai persoalan masyarakat melalui link and match (penggalian kompetensi yang dibutuhkan) lembaga riset pendidikan tinggi sebagai bagian dari mashalihin nas (kepekaan terhadap kemaslahatan manusia) di atas semuanya.

Ia melihat, di sisi yang lain, jaminan pemenuhan kebutuhan dasar publik oleh negara merupakan sarana penting penyampai hasil ristek ke tengah publik.

“Misalnya, pelayanan kesehatan yang berkualitas yang mudah diakses setiap individu, pelayanan pendidikan gratis, transportasi publik gratis atau murah yang aman dan nyaman,” bebernya.

Ia menambahkan, aspek berikutnya yang penting bagi ekosistem riset yang sehat adalah tujuan pendidikan tinggi. Politik pendidikan tinggi harus menghasilkan para peneliti yang cakap, baik secara teoritis maupun secara praktis. Sehingga mampu berinovasi memajukan sarana dan model dalam berbagai lapangan kehidupan.

Di antaranya, sebut Agung, pertanian dan air, keamanan serta berbagai kepentingan vital lainnya yang memungkinkan umat terus mengendalikan urusannya sesuai visinya dan tercukupi olehnya sendiri.

“Ini dilakukan agar terhindar jauh, terhindar jatuh di bawah pengaruh negara yang tidak dapat dipercaya,” pungkasnya. [] Ajira

Share artikel ini: