Mediaumat.id – Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana menyatakan, dalam arah perpolitikan bangsa ini umat Islam diibaratkan mendorong mobil mogok.
“Sedulur sekalian kita perlu mencatat dengan tinta tebal dalam sejarah Indonesia terutama dalam arah perpolitikan bangsa ini, umat Islam diibaratkan mendorong mobil mogok,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Ahad (30/4/23).
Menurutnya, umat Islam hanya didekati untuk memenangi kontestasi pemilu. “Jika sudah suara dan jabatan diraih, aspirasi umat Islam tidak dipedulikan lagi,” sesalnya.
Ia pun menggambarkan bagaimana Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan diduga mulai dekat dengan PPP. ” Untuk memastikan suara kaum Muslim diraih dengan menjadikan misalnya Sandiago Uno sebagai cawapres, mendampingi Ganjar Pranowo,” ungkapnya.
Kemudian Prabowo, lanjutnya, akan diproyeksikan dengan Mahfudz MD untuk meraih suara NU, atau dengan Erick Thohir.
“Pun demikian, dengan Anies Baswedan mungkin akan mencari pasangan untuk menjaring suara NU, misalnya dengan Khofifah Indar Parawangsa,” bebernya.
Agung mempertanyakan aspirasi tertinggi umat Islam yang Allah ridhai. “Apa aspirasi tertinggi umat Islam yang Allah ridha? Tak lain adalah penerapan syariah Islam secara kaffah,” tegasnya.
Ia menjelaskan, aspirasi adiluhung ini, tidak akan mendapat jalan dalam sistem yang menjadikan umat Islam sebagai pendorong mobil mogok.
“Umat Islam harus memiliki jalannya sendiri. Punya agenda sendiri dengan gagasan dan visi besar yang Allah ridhai,” ujarnya semangat.
Ia menegaskan, umat Islam membutuhkan sistem yang menjamin benar-benar penerapan syariat Islam secara kaffah. “Itulah khilafah Islamiyyah,” tegasnya.
Agung lantas mengusulkan agar umat Islam sekarang bersatu, bersama guyub mengampanyekan penerapan Islam kaffah dalam naungan khilafah. “Kita pimpin di darat dan udara, menuju ke sana,” pungkasnya.[] Nita Savitri