Ibu Antar Anak untuk Diperkosa Selingkuhannya, Buah Sistem Sekuler

Mediaumat.info – Peristiwa seorang ibu yang tega menyerahkan anaknya yang berusia 13 tahun untuk diperkosa selingkuhannya karena dijanjikan diberi motor Vespa, menurut Aktivis Muslimah Iffah Ainur Rochmah, akibat penerapan sistem sekuler di negeri ini.
“Inilah realitas masyarakat hari ini, buah berlakunya sistem sekuler, perilaku liberal yang sistemik berlangsung,” ujar kepada media-umat.info, Selasa (3/9/2024)
Menurutnya, kerusakan-kerusakan besar dan penderitaan akan banyak menimpa masyarakat.
Ia mengingatkan agar masyarakat menyadari masalah yang lebih besar karena fakta ini bukan satu-satunya.
“Ibarat fenomena gunung es, ini hanya satu di antara beragam fakta sejenis. Artinya, tak bisa hanya dianggap penyimpangan perilaku individual. Hanya segelintir pelakunya yang terangkat kasusnya di media,” ungkapnya.
Iffah menilai ini problem yang wajib segera mendapat penanganan, wajib diberantas dari akar berkembangnya yakni liberalisme gaya hidup dan sistem aturan yang mendorong materialisme.
Cara memberantasnya, kata Iffah, dengan menyadarkan publik tentang bahaya, bentuk-bentuk dan pertentangan liberalisme dengan Islam.
“Mengajak umat membentengi diri dan lingkungan akidah Islam yang kokoh agar tidak mudah tergiur tawaran materi, agar tidak terjebak melakukan haram demi imbalan materi,” tuturnya.
Menurutnya, umat pun perlu menyadari, merasukinya liberalisme dan banjir gaya hidup hedon karena negara memfasilitasi bahkan menggunakan liberalisme sebagai pijakan lahirnya regulasi.
Ia menilai, justru kerusakan liberal sekuler senafas dengan sistem kehidupan saat ini di bawah rezim sekuler. Karenanya tidak bisa berharap liberal dan materialistik dibuang dari kehidupan tanpa mengikhtiarkan sistem politik baru berdasarkan Islam, yang dikenal sebagai khilafah.
“Bila khilafah kembali hadir mengatur kehidupan bernegara, berpolitik hingga menuntun individu meningkat ketakwaan individu,” tegas Iffah.
Tipis Iman
Iffah menilai gempuran gaya hidup materialistis telah merenggut naluri keibuan.
“Astaghfirullah, kembali kita mengelus dada dan istighfar atas kasus sejenis ini. Seorang ibu mengorbankan anaknya sendiri demi memenuhi nafsu materi, membiarkan anaknya kehilangan kehormatan, mengalami trauma fisik dan psikis bahkan berisiko besar kehilangan masa depan. Benar-benar naluri keibuan telah terenggut oleh gempuran gaya hidup materialistis,” ungkapnya.
Menurutnya, iman sudah tercabut dari jiwa sang ibu. “Tidakkah dia takut pada Allah karena memfasilitasi zina bahkan berkomplot memaksa anaknya menjadi korban perkosaan,” ungkapnya.
“Setipis apa keimanan si ibu juga terlihat dari perilakunya yang ahli maksiat, kerap selingkuh alias zina,” imbuhnya.
Sebelumnya dikabarkan, seorang ibu di Sumenep, Jawa Timur, inisial E (41), tega menyerahkan sang anak yang berusia 13 tahun untuk diperkosa selingkuhannya. Menurut pemeriksaan, E dijanjikan Vespa oleh selingkuhannya, J (41), yang merupakan kepala sekolah. [] Achmad Mu’it
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat