Hizbut Tahrir Sudan: Pemimpin dalam Islam Tak Pernah Lari

MediaUmat Terkait mundurnya kepemimpinan tentara bersama sejumlah unsur Pasukan Gabungan dan Gubernur Darfur Utara Al-Hafiz Bakhit serta sejumlah anggota pemerintahannya yang meninggalkan Kota Al-Fashir hingga membuat milisi Rapid Support Forces (RSF) yang berkonflik dengan pemerintah lebih leluasa membantai warga sipil, Hizbut Tahrir Sudan mengingatkan bahwa pemimpin dalam Islam tak pernah lari.

“Seorang pemimpin dalam Islam tidak pernah lari, itulah yang diajarkan Rasulullah kepada kita,” ujar Juru Bicara Hizbut Tahrir Wilayah Sudan Ibrahim Utsman dalam siaran pers yang diterima media-umat.com, Sabtu (1/11/2025).

Seorang pemimpin, seru Ibrahim, seharusnya tidak melarikan diri mencari keselamatan, meninggalkan di belakangnya orang-orang yang tak bersenjata, padahal dialah yang bertanggung jawab atas keamanan mereka.

Ibrahim mempertanyakan, bagaimana para pemimpin dan pejabat bisa mundur meninggalkan para pejuang dan warga sipil kepada RSF yang memiliki catatan sejarah kelam terkait dengan pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan, dan segala kebiadaban di mana pun mereka hadir.

Ibrahim memandang, pemimpin dan prajurit RSF yang melakukan kekejaman-kekejaman tersebut memikul tanggung jawab atas kebiadaban itu.

Ia juga memandang, pemerintah bertanggung jawab atas kelambanan dalam menolong keluarga-keluarga di Kota Al-Fashir dan membuka pengepungan terhadap mereka. Padahal pemerintah mampu berbuat demikian, tetapi ada pihak yang mengikat tangan mereka dan mencegahnya, hingga Kota Al-Fashir jatuh.

Ibrahim membeberkan, Amerika Serikat rupanya menantikan jatuhnya Al-Fashir. Amerika memberikan lampu hijau kepada RSF untuk mengepung kota itu dan menyerangnya dalam lebih dari 268 percobaan hingga akhirnya jatuh.

Hal itu, sebut Ibrahim, diperkuat dengan pernyataan Penasihat Trump untuk Timur Tengah dan Afrika, Musaad Boulos yang mengatakan bahwa apa yang terjadi (kejatuhan Kota Al-Fashir) bukanlah sesuatu yang mengejutkan.

“Wahai rakyat Al-Fashir, wahai seluruh rakyat Sudan, bahkan wahai kaum Muslimin di mana pun kalian berada, kita membutuhkan seorang pemimpin yang meneladani Rasulullah, yang memimpin kita dengan Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya, yang menjaga nyawa kita dan melindungi kehormatan kita. Hal itu tidak akan tercapai kecuali jika kita berupaya mewujudkannya, yaitu dengan berusaha sungguh-sungguh bersama Hizbut Tahrir untuk menegakkan Khilafah Rasyidah kedua di atas manhaj kenabian,” pungkasnya.[] Agung Sumartono

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: