Hizbut Tahrir Sudan: Amerika Sedang Menyiapkan Pemisahan Darfur

MediaUmat – Hizbut Tahrir Sudan memperingatkan bahaya besar yang mengancam keutuhan Sudan menyusul langkah Rapid Support Forces (RSF) yang pada 26 Juli 2025 mengumumkan pembentukan pemerintahan tandingan di Nyala, ibu kota Darfur Selatan. Menurut Hizbut Tahrir, langkah itu adalah bagian dari skenario Amerika untuk memisahkan Darfur sebagaimana dahulu memisahkan Sudan Selatan.
Dalam konferensi pers bertajuk “Seruan kepada Rakyat Sudan… Pertahankan Darfur agar Tidak Menyusul ke Selatan” (16/8/2025), Juru Bicara Resmi Hizbut Tahrir Sudan, Ibrahim Othman (Abu Khalil), menegaskan bahwa sejak lama Amerika telah merancang peta fragmentasi Sudan. “Amerika yang dulu memisahkan Sudan Selatan, kini menggerakkan skenario yang sama untuk Darfur. Perjanjian damai 2011 yang memberi otonomi luas bagi Darfur adalah pintu awal perpecahan,” ungkapnya.
HT Sudan mengingatkan pernyataan mantan Presiden Omar al-Bashir pada 2017 yang mengaku memiliki informasi bahwa Amerika berencana memecah Sudan menjadi lima negara. “Jika skenario ini berhasil, Darfur akan berdarah sebagaimana Sudan Selatan, di mana 2 juta rakyat telah menjadi korban,” tegas Abu Khalil.
HT menilai, diamnya rezim dan militer Sudan sama dengan pengkhianatan. “Seorang mukmin tidak boleh disengat dua kali dari lubang yang sama. Kita telah disengat Amerika saat Sudan Selatan lepas, apakah kita akan membiarkan Darfur juga lepas?” ujarnya mengutip hadits Rasulullah saw.
Abu Khalil menyeru rakyat, ulama, tokoh politik, dan terutama militer Sudan untuk bertindak nyata melawan skema kolonialis. “Tidak ada negara yang rela dipreteli wilayahnya, apalagi Islam menjadikan persatuan umat sebagai perkara hidup-mati. Tentara yang bersumpah menjaga negeri ini wajib mencegah perpecahan, bukan membiarkan negeri dipotong-potong oleh Amerika,” tegasnya.
Hizbut Tahrir menegaskan, solusi mendasar bagi Sudan bukan sekadar menggagalkan pemisahan Darfur, melainkan dengan kembali kepada Islam secara total. “Hanya dengan menegakkan Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah, umat ini akan bersatu, menghentikan konspirasi kolonialis, dan membebaskan negeri-negeri Islam dari cengkeraman Barat,” pungkasnya.[]AF
Sumber : hizb-uttahrir.info
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat