MediaUmat.info – Terkait Yayasan Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF) yang melakukan riset guna menciptakan vaksin bagi penyakit yang masih endemik di dunia, seperti TBC dan malaria, disesalkan Perhimpunan Intelektual Muslim Indonesia (HILMI) karena inisiatif sebesar ini datangnya dari luar umat Islam.
“Menjadi keprihatinan tersendiri bahwa inisiatif sebesar ini justru datang dari luar umat Islam,” ujar HILMI dalam siaran pers Intellectual Opinion yang diterima media-umat.info, Jumat (9/5/2025).
Seharusnya, tegas HILMI, di tengah umat Islam ini, ada para aghniyā’ (orang-orang kaya) yang memiliki visi dan kepedulian untuk mengambil peran serupa, bahkan melampaui itu. Apalagi ketika umat ini menyimpan sejarah panjang kejayaan dalam sains dan pengobatan, yang dahulu melahirkan tokoh-tokoh seperti Ibnu Sina, al-Razi, dan al-Zahrawi.
Akan lebih ideal lagi, lanjut HILMI, jika inisiatif-inisiatif besar dalam bidang kesehatan dan teknologi justru digagas oleh negara-negara Muslim sendiri.
Sebab, sebut HILMI, umat Islam memiliki misi global sebagai rahmatan lil ‘ālamīn, yang dulu dijalankan oleh khilafah Islam melalui penyebaran ilmu dan teknologi untuk kemaslahatan umat manusia.
Salah satu contohnya, sebut HILMI, teknologi awal vaksinasi cacar (variolation) yang diterapkan di Kekhalifahan Utsmaniyyah, dan kemudian diperkenalkan ke Inggris oleh Lady Mary Wortley Montagu.
“Ini menjadi bukti bahwa dunia Islam bukan hanya penerima teknologi, tapi pernah menjadi pelopornya,” beber HILMI
HILMI memandang, jika umat Islam kembali meraih visi besar ini, yakni kepemimpinan dalam peradaban dan sains, maka umat Islam bukan hanya akan mampu menjaga negeri-negeri Islam dari ancaman penyakit, tapi juga melindungi seluruh dunia dari agenda-agenda jahat yang menjadikan kesehatan global sebagai komoditas keuntungan elite tertentu.
“Maka, kebangkitan umat Islam dalam bidang ilmu pengetahuan adalah keniscayaan untuk membangun dunia yang lebih adil dan manusiawi,” pungkas HILMI.[] Agung Sumartono
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat