Hilmi: 2022, Konsolidasi Rezim Semakin Rapuh

Mediaumat.id – Tahun 2022 disebut konsolidasi rezim pemerintah saat ini yang dipimpin oleh Presiden Jokowi akan semakin rapuh. Di tahun 2022 sudah ada nama-nama yang mempersiapkan diri untuk 2024, itu menunjukkan bahwa mereka sudah mulai pecah. Demikian diungkap Anggota Perhimpunan Intelektual Muslim Indonesia (Hilmi) Dr. Riyan M.Ag. dalam Kabar Petang, Selasa (4/1/2021) di kanal YouTube Khilafah News.

“Karena semua elemen akan saling bersaing dan juga saling menelikung jadi nama-nama yang dimunculkan itu menunjukkan bahwa mereka sudah mulai memencar, dan inilah esensi dari politik sekuler,” jelasnya.

Riyan juga menjelaskan bahwa esensi politik sekuler adalah politik transaksional. Para penguasa saling membagi kekuasaan namun bukan untuk misi persatuan dan kepentingan rakyat, tapi hanya untuk manfaat atau kepentingan semata.

“Jadi saya kira politik seperti itu justru akan semakin kuat dua tahun ke depan, hingga puncaknya 2024,” tegasnya.

Menurutnya, politik uang menjadi kepastian juga siklus yang tidak akan berhenti. Riyan mengutip pernyataan ekonom senior Faisal Basri bahwa siklus politik uang adalah siklus setan yang tidak akan pernah bisa berhenti.

“Poin pertamanya adalah terjadi korupsi kebijakan, yang sejak awal,” jelas Riyan.

Nantinya siklus seperti itu akan berdampak kepada kebijakan-kebijakan negara yang tidak pro pada rakyat. Kemudian, menghasilkan keuntungan untuk kelompok kapital atau oligarki dan bertujuan untuk membiayai politik uang, itulah siklus setan yang tidak akan berhenti.

“Sehingga dalam konteks inilah yang harus kita ingatkan kembali dalam panggung politik seperti itu rakyat akan menjadi korban,” pungkas Riyan.[] Fatih Solahuddin

Share artikel ini: