Hasbi Aswar: Sejatinya Israel Sangat Rapuh

MediaUmat – Pengamat Hubungan Internasional dari Geopolitical Institute Hasbi Aswar, Ph.D., menyebut bahwa Israel sejatinya merupakan entitas yang sangat rapuh.
“Jadi, Israel itu sebenarnya sangat rapuh ya, sangat rapuh,” ujarnya dalam Kabar Petang: Jika Umat Islam Bersatu, Zionis Tumbang dalam Hitungan Jam? Rabu (25/6/2025) di kanal YouTube Khilafah News.
Menurutnya, mitos kekuatan pertahanan udara Israel telah terbantahkan sejak tahun 2023.
“Iya, memang Israel itu adalah entitas yang paling pintar melakukan propaganda, dan sebenarnya sudah terbantahkan sejak 2023 lalu. Iron Dome itu kan pertama kali dipatahkan mitosnya itu kan sejak pasukan perlawanan Palestina menghujani Israel dengan ribuan roket, kan gitu. Itu kan roket-roket yang saya kira bukan skala besar, gitu, tapi itu kan bisa tembus ke Israel,” jelasnya.
Menurutnya, keberhasilan tembusnya roket-roket tersebut menjadi titik awal keruntuhan citra kekuatan militer Israel.
“Itu saya kira pertama kalinya mitos dari kekuatan Iron Dome atau kekuatan pertahanan misil Israel itu ternyata bisa ditembus. Dan setelah itu (2024) Hezbullah (milisi di Lebanon) juga ikut nyerang di wilayah Israel Utara yang membuat 60.000 orang akhirnya mengungsi, gitu,” ungkap Hasbi.
Ia juga menambahkan, serangan terhadap Israel terus berlanjut dari kelompok perlawanan di kawasan.
“Houthi (milisi di Yaman) juga nyerang bahkan sampai ke pangkalan udaranya Israel. Ditambah lagi Iran juga nyerang pada akhirnya,” lanjutnya.
Hasbi menyoroti kepanikan warga sipil Israel selama perang berlangsung yang menunjukkan bahwa Israel tidak sekuat yang dipropagandakan.
Bahkan, sambungnya, sangat-sangat lemah atau rapuh. Baik pada dua perang yang terjadi dua tahun kemarin sampai serangan-serangan Iran terakhir yang membuat para warganya berlarian.
“Bahkan sempat ada di awal-awal perang minggu lalu itu, sempat di bandara itu kita lihat banyak koper-koper yang kosong karena ditinggalkan oleh orang-orang yang mungkin berlarian, gitu, untuk menyelamatkan diri,” ungkapnya.
Tampak Kuat karena Dua Faktor
Hasbi juga mengungkapkan, yang membuat eksistensi Israel kuat selama ini bukan berasal dari dirinya sendiri, melainkan bergantung pada dua faktor eksternal.
“Yang membuat Israel kuat itu kan sebenarnya dua, Yang pertama karena Amerika Serikat yang selalu mem-back up Israel, dan yang kedua adalah karena negara-negara Arab yang cenderung tidak berbuat banyak untuk mengganggu eksistensi atau bahkan mempersoalkan eksistensi Israel di Timur Tengah, gitu,” ujarnya.
Ia mengkritik sikap negara-negara Arab yang menurutnya lebih banyak diam atau bahkan bekerja sama dengan Israel.
“Kebanyakan mereka cuman bermain dalam level narasi atau lisan kecaman-kecaman. Tapi dalam level praktis, bahkan sekarang negara-negara Arab itu kecenderungannya melakukan normalisasi dengan Israel,” kata Hasbi.
Menanggapi perkembangan konflik terbaru, Hasbi menilai, Israel kembali menunjukkan ketergantungan militernya kepada Amerika Serikat.
“Itu kalau bicara tentang apa? Tempur ya kita sudah bisa melihat ya Iran memborbardir Israel, gitu. Bahkan setelah seminggu akhirnya Israel itu menyeret, memaksa Amerika Serikat untuk menyeret Amerika dalam peperangan tersebut, gitu,” jelasnya.
Menurutnya, kekuatan Israel sepenuhnya bertumpu pada dukungan Amerika Serikat dan hubungan normalisasi dengan negara-negara Arab.
“Kekuatan Israel itu adalah Amerika Serikat sebenarnya, yang paling utama secara militer adalah Amerika. Dan secara politik ya Amerika dan negara-negara Arab tentunya, negara-negara sekutu Amerika Serikat,” pungkasnya.[] Muhar
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat