Hasbi Aswar: AS Belum Mau Lebih Komprehensif Menghantam Rusia

 Hasbi Aswar: AS Belum Mau Lebih Komprehensif Menghantam Rusia

MediaUmat Pengamat Hubungan Internasional dari Geopolitical Institute Hasbi Aswar, Ph.D. melihat bahwa Amerika Serikat (AS) belum mau bertindak lebih tegas dan lebih komprehensif untuk menghantam Rusia.

“Ya. Kalau saya melihat, Amerika belum mau bertindak lebih tegas dan lebih komprehensif untuk menghantam Rusia,” tuturnya dalam acara Kabar Petang: KTT Alaska, Amerika Pamer Kuasa, Rusia Megap-megap, Jumat (29/8/2025) di kanal YouTube Khilafah News.

Itulah, menurut Hasbi, strategi yang digunakan AS yaitu memang Rusia sengaja dibuat tetap berperang.

“Hanya saja, menurut saya dalam perspektif Amerika, kelihatannya tidak ingin Rusia punya celah beristirahat. Kalau bisa Rusia terkuras energinya di Ukraina sehingga mereka tidak punya kesempatan untuk cepat pulih kemudian menjadi negara yang kuat lagi seperti sebelumnya,” bebernya.

Nah, papar Hasbi, ketika hal ini terjadi maka Rusia tidak bisa menjadi negara pemain global yang tangguh.

“Dan ini terbukti Bung Anggi (host Kabar Petang) ya, dengan sibuknya Rusia di wilayah Eropa Timur, Suriah dengan mudahnya itu diambil alih oleh para pejuang Suriah misalnya, kemudian diusir Bashar al-Assad, kemudian akhirnya terusir Iran juga yang dihantam oleh Israel tanpa Rusia bisa mengambil sikap yang banyak,” bebernya.

Sebenarnya, tegas Hasbi, AS kalau mau bersikap sangat tegas untuk menghantam Rusia secara kuat itu bisa.

Sekaligus, lanjut Hasbi, bisa menekan sekutu AS seperti negara-negara Cina, India, atau Arab Saudi yang mengimpor lebih banyak dari Rusia.

“Itu negara-negara sekutu Amerika juga. Amerika bisa melakukan itu sebenarnya,” ucapnya.

Realitas, ungkap Hasbi, AS tetap mengizinkan Rusia untuk mengekspor sebagian besar hasil alamnya ke Cina termasuk bahkan ke India.

“India itu kan negara mitra dari Amerika Serikat ya. Katanya juga India mendapatkan keuntungan dari ekspor Rusia,” cetusnya.

Hal ini disebabkan, tegas Hasbi, karena Amerika tidak mau ada eskalasi perang yang lebih besar. Apalagi Rusia adalah negara nuklir.

“Kalau Rusia diperlakukan seperti itu, itu bisa jadi terjadi perang lebih besar lagi dan Rusia bisa melakukan serangan-serangan yang tidak terduga dan dampak kerusakannya bisa lebih besar seperti misalnya melakukan ancaman nuklir dan lain-lain gitu,” tutupnya.[] Novita Ratnasari

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *