Hampir Satu Miliar Alami Gangguan Kesehatan Mental, ImuNe: Ini Gejala Penyakit Peradaban

 Hampir Satu Miliar Alami Gangguan Kesehatan Mental, ImuNe: Ini Gejala Penyakit Peradaban

Mediaumat.id – Catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut hampir satu miliar orang di seluruh dunia mengalami beberapa bentuk gangguan kesehatan mental, dinilai Direktur Institut Muslimah Negarawan (ImuNe) Dr. Fika Komara sebagai gejala penyakit peradaban.

“Kondisi kesehatan mental sudah menjadi pandemi, ini sebenarnya merupakan gejala penyakit peradaban,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Jumat (24/6/2022).

Fika menilai, kapitalisme lebih mengutamakan pembangunan materi dan teknologi di atas pembangunan manusia. “Hasilnya dehumanisasi dan kesenjangan ekstrem yang mengganggu fitrah manusia di era modern hari ini,” ungkapnya.

Ia melihat, sekularisme membuat banyak manusia modern merasakan kehampaan dan kesempitan jiwa, meski berlimpah secara materi dan fasilitas teknologi.

“Allah SWT dalam QS Ibrahim sudah memperingatkan bahwa kalimat sekuler itu adalah kalimat yang buruk,” ujarnya sembari mengutip QS Ibrahim ayat 26, ‘Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun.’

Dalam tafsir Al-Muyassar, ungkap Fika, diuraikan bahwa perumpamaan kalimat yang buruk, yaitu kalimat kekafiran, layaknya pohon yang buruk untuk dimakan dan dirasakan, yaitu pohon hanzhal (sejenis labu) yang tak bermanfaat dan rasa buahnya pahit. Begitulah kekufuran, ia tak bermanfaat dan tak memiliki kebaikan. Pohon ini gampang tumbang karena akar-akarnya tertanam dengan dangkal, dan tidak ada cabang yang menjulang tinggi. Demikian pula orang kafir, ia tidak memiliki keteguhan pada dirinya dan tidak ada kebaikan padanya, dan tidak ada amal shalihnya yang diangkat kepada Allah.

Fika mengatakan, tamtsil ini sangat akurat, dan cocok dengan gambaran rusaknya masyarakat sekuler hari ini akibat diterapkannya hukum-hukum buatan manusia yang liberal. Ketika kalimat-kalimat sekuler yang mengisi tatanan nilai dan hukum sebuah masyarakat, maka kerusakan hebat menjadi tak terhindarkan.

“Ibarat pohon yang buruk, masyarakat sekuler hanya akan mencetak manusia-manusia lemah yang mengalami gangguan mental dan kepribadian, mirip seperti pohon hanzhal yang mudah roboh, berbuah pahit dan tidak memberikan manfaat kepada sesamanya,” tandasnya.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *