Gaza Terbakar di Tengah Kunjungan Trump

 Gaza Terbakar di Tengah Kunjungan Trump

Gaza terbakar lagi, pembunuhan semakin brutal, rakyat Gaza utara terusir karena pembunuhan dan pembakaran, mereka tidak menemukan tempat berlindung, sementara musuh telah membuat tanah mereka begitu sempit sehingga rakyat tidak hanya berkata dengan realita namun juga dengan kata-kata, “Ke mana kami harus pergi?”

Pembebasan tahanan Yahudi Edan Alexander tidak membantu Gaza, meskipun Qatar atas perintah Amerika, berupaya untuk menjamin pembebasannya. Menteri luar negerinya menganggap hal ini sebagai sebuah prestasi untuk diberikan kepada tuannya Trump sebagai hadiah di atas triliunan yang telah dijarahnya dari uang kaum Muslim. Rakyat Gaza tidak mendapatkan apa pun dari pembebasannya kecuali ketenangan saat-saat pembebasannya, dan kemudian mereka membayar harganya berkali-kali lipat.

Pertemuan dan KTT Trump dengan para penguasa bodoh yang telah memberikan triliunan dolar kepada tuan mereka tidak membantu rakyat Gaza. Rakyat Gaza tidak pernah hadir atau disebutkan kecuali dalam penyebutan yang hampir terlupakan. Sebab para penguasa bodoh itu sedang mabuk merayakan orang yang mencuri uang mereka dan menginjak-injak harga diri mereka di tanah. Mereka merayakannya, mengadakan pesta untuknya, dan berlomba-lomba memberinya hadiah. Mereka merayakan di atas pecahan tengkorak dan aliran darah, sementara rakyat Gaza merintih kesakitan akibat pembunuhan, pemboman, dan kelaparan. Bahkan mereka lebih peduli dengan para tahanan Yahudi daripada sekadar berbicara tentang Gaza dan luka-lukanya.

Gaza yang terluka tidak akan diselamatkan oleh Trump, yang mengatakan bahwa dia akan memberinya makanan. Nyatanya, dia hanya mengatakan dan kemudian tidak melakukan, seolah-olah dia akan memberinya sedekah, namun yang diperoleh rakyat Gaza hanya hinaan dan keburukan, bukan makanan. Sementara itu, senjatanya mencapai mereka dan bomnya menyerang mereka, yang membantai mereka pagi dan malam. Trump berjanji memberikan bantuan kepada mereka, sementara dia mengambil uang kaum Muslim tepat di depan mata para penguasa dan dari tangan mereka, sambil tersenyum melihat kebodohan mereka yang keterlaluan.

Gaza tidak akan diselamatkan oleh para penguasa yang telah tenggelam dalam kebodohan. Mereka semua berlomba untuk memuaskan tuannya, bahkan mereka rela menyerahkan negeri dan sumber dayanya jika tuannya meminta. Sampai-sampai mereka sudah menyerahkan negeri dan sumber dayanya sebelum tuannya dari Amerika meminta, seperti yang dilakukan Ahmad al-Syara ketika ia meminta Trump untuk berinvestasi di sektor minyak Suriah.

Gaza tidak akan terselamatkan oleh para penguasa yang kondisinya dibuat sakit oleh orang-orang kafir namun mereka idak merasakan sakit, yang tuli mendengar teriakannya namun mereka tidak mendengar, yang buta melihat tragedinya namun mereka tidak melihat, seakan-akan mereka lebih berbahagia dari kaum Yahudi atas tertumpahnya darah kita, seakan-akan mereka berkata kepada kaum Yahudi bunuhlah mereka, buatlah mereka kelaparan dan bakarlah mereka, seakan-akan mereka lebih memusuhi rakyat Gaza, kaum Muslim dan Islam daripada umat Yahudi, merekalah yang melakukan pengepungan dan membantu umat Yahudi dalam peperangan.

Berharap pada Barat, Timur, atau para penguasa untuk menyelamatkan Gaza seperti berharap air dalam api! Contoh yang paling tepat adalah cara mereka yang menginginkan agar mujahidin mereka menyerah dan melucuti senjatanya, sehingga mereka menjadi mangsa empuk untuk dilahap kaum Yahudi dengan mudahnya. Sesungguhnya, Amerika dan para penguasanya sedang berupaya untuk mewujudkan bagi kaum Yahudi melalui perdamaian apa yang tidak dapat dicapai kaum Yahudi melalui agresi dan pembunuhan.

Situasi di Gaza saat ini telah mencapai titik yang tidak dapat ditunda dan harus. Jika umat tidak bergerak dengan seluruh komponennya: para ulama, masyarakat, partai, gerakan, dan seluruh kekuatan yang ada di dalamnya, jika umat tidak bergerak dengan seluruh tenaganya dalam gerakan terpadu dan terarah, yang melampaui para penguasa dan menginjak-injak singgasananya, kemudian mengerahkan seluruh pasukan untuk menolong saudara-saudara mereka, maka dosa karena tidak menolong rakyat Gaza akan menjadi dosa yang paling berat di hari kiamat. Gaza telah berteriak minta tolong: tolonglah kami atau anda tidak akan mendapatkan kesempatan lagi untuk menolong kami.

Gaza hanya bisa diselamatkan oleh tangan-tangan suci dan hati yang tulus, yang menolak segala bentuk kekuatan kecuali kekuatan Allah, yang menempatkan dunia dan segala kenikmatannya di belakang mereka, dan yang berteriak: “Mari berjihad, mari bebaskan Baital Maqdis, mari tolong rakyat Gaza, mari hancurkan apa yang telah dikuasai orang-orang Yahudi, dan mari sambut janji Allah SWT. Jadilah kekuatan seperti kekuatan yang disebutkan oleh Allah SWT:

﴿أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ﴾

yang bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin dan bersikap tegas terhadap orang-orang kafir. Mereka berjihad di jalan Allah dan tidak takut pada celaan orang yang mencela.” (TQS. Al-Māidah [5] : 54).

 

Kantor Media Hizbut Tahrir di Tanah yang Diberkati, Palestina

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *