MediaUmat – Terkait akun Instagram judi daring (judol) yang diikuti (follow) oleh akun resmi Wapres Gibran Rakabuming Raka, Direktur Siyasah Institute Iwan Januar meyatakan kalau memang salah sebaiknya gentle minta maaf dan mundur dari jabatannya,
“Kalau memang negarawan harusnya ada klarifikasi dari yang bersangkutan. Kalau salah sebaiknya gentle minta maaf dan mundur dari jabatannya,” ujarnya kepada media-umat.com, Jumat (13/6/2025).
Menurut Iwan, sudah berkali-kali Gibran terungkap oleh warganet (netizen) melakukan tindakan amoral. Seperti dugaan kuat bahwa Gibran adalah pemilik akun Fufufafa yang berisi celaan terhadap Prabowo, komen yang mesum, dan sekarang terungkap mengikuti akun judol.
Namun, kata Iwan, masalahnya demokrasi tidak mengenal batas moralitas yang jelas. Apalagi di Indonesia. Mantan koruptor saja bisa maju ke pilkada, pileg dan seterusnya. Sementara rakyat wajib buat surat keterangan kelakuan baik untuk melamar kerja. Belum lagi berbagai kebijakan dan ucapan yang menyakiti rakyat, inkonsisten, dan berpihak pada oligarki. Tidak ada satu pun pejabat di Indonesia dalam sejarah modern yang mundur dan bertanggung jawab.
“Jadi, jangan harap kasus yang diduga kuat melibatkan Gibran itu bakal jadi contoh positif penegakan moralitas dan hukum. Itu bukan budaya politik Indonesia,” pungkas Iwan.[] Agung Sumartono
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat