FIWS: Konflik India-Pakistan, Warisan Barat Berdasarkan Nation State

 FIWS: Konflik India-Pakistan, Warisan Barat Berdasarkan Nation State

MediaUmat.info – Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi menilai konflik antara India dan Pakistan adalah warisan dari negara-negara Barat yang membagi negara berdasarkan nation state (negara bangsa).

“Konflik (antara India dan Pakistan) yang diwarisi oleh pembagian negara berdasarkan nation state yang dibentuk oleh negara-negara Barat ya,” tuturnya dalam Kabar Petang: Asap Perang Pakistan-India, Senin (19/5/2025) di kanal YouTube Khilafah News.

Ia juga menyebut, pembagian anak benua India menjadi Pakistan dan India bermasalah sejak awal, karena pembagiannya berdasarkan sentimen keagamaan.

“Pakistan dibagi oleh Inggris untuk mayoritas Muslim ya. Sementara India yang disebut dengan India menjadi mayoritas Hindu,” bebernya.

Padahal, kata Farid, realitas sekarang di India itu ada 200 juta Muslim. Tentu, ini menjadi persoalan tersendiri.

“Alih-alih menyelesaikan persoalan keagamaan, justru pembagian seperti ini melestarikan konflik agama antara Islam dan Hindu dari segi komunalnya ya,” ujarnya.

Ia menilai, konflik ini sengaja dipelihara, agar wilayah ini terus bergejolak dan mampu menjadi alasan negara-negara besar termasuk Amerika Serikat untuk masuk campur tangan dalam wilayah yang bergejolak ini.

“Kalau kita lihat sebenarnya posisi India dan Pakistan saat sekarang ini sebenarnya dua-duanya itu adalah dalam kendali Amerika Serikat ya,” ucapnya.

Nah, lanjut Farid, karena itu konflik yang sekarang termasuk kepentingan politik Amerika Serikat untuk melakukan pembendungan terhadap ambisi-ambisi Cina secara global.

“Kalau kita lihat, ada hal yang penting yang harus kita baca, bahwa Amerika Serikat itu punya kepentingan untuk membatasi ambisi global Cina di kawasan ini, karena Amerika Serikat itu memosisikan India untuk berhadap-hadapan dengan Cina,” ungkapnya.

Meskipun, sambung Farid, Cina itu sebenarnya tidak menunjukkan ambisi globalnya sebagai penguasa dunia, kecuali dalam hal ekonomi.

“Tapi secara politik ya tidak seperti itu,” cetusnya.

Ditambah, imbuh Farid, baru-baru ini elite Pakistan mengatakan bahwa selama ini Pakistan telah menjadi alat dari permainan kotor Amerika Serikat.

“Ya, ini menunjukkan ya bahwa konflik-konflik yang ada di kawasan ini tidak bisa dilepaskan dari kepentingan Amerika Serikat,” tutupnya.[] Novita Ratnasari

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *