Farid Wadjdi: Kunjungan Trump ke Timteng untuk Kepentingan AS

 Farid Wadjdi: Kunjungan Trump ke Timteng untuk Kepentingan AS

MediaUmat.info Kunjungan luar negeri Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 13–16 Mei, di Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab (UEA) dinilai untuk kepentingan dalam negeri AS.

“Kunjungan Donald Trump ini sejatinya adalah untuk kepentingan dalam negeri Amerika dan itu nyaris tidak ada hubungannya dengan penyelesaian masalah-masalah di Timur Tengah,” tutur Pemimpin Redaksi Majalah Al-Waie Farid Wadjdi dalam Sorotan Dunia Islam, Rabu (14/5/2025) di Radio Dakta 107.0 MHz FM Bekasi.

Menurutnya, politik luar negeri suatu negara itu sesungguhnya adalah untuk kepentingan dalam negeri negara tersebut.

“Oleh karena itu siapa pun yang melakukan politik luar negeri apa pun bentuknya itu dipastikan ia ditujukan untuk kepentingan dalam negeri negara tersebut. Itulah yang juga bisa kita tangkap dari kunjungan Donald Trump ke Saudi,” ujarnya.

Farid melihat ada dua hal di balik kunjungan Trump ini. Secara formal, kata Farid, Trump mengatakan fokus pertemuan ini adalah isu keamanan pertahanan energi, investasi regional, dan kerja sama menghadapi tantangan bersama.

“Namun perlu kita lihat pernyataan-pernyataan di luar itu. Pertama kali menjabat, Trump mengatakan kunjungan ke luar negeri itu akan dilakukan ke penawar yang tertinggi. Ini menunjukkan orientasi transaksional dalam hubungan luar negeri Amerika,” ungkap Farid.

“Dan siapa penawar yang tertinggi itu? Yang dia maksud adalah siapa yang bisa memberikan investasi yang terbesar untuk kepentingan Amerika Serikat,” tegas Farid.

Dalam kunjungan ke Teluk tahun 2018, kata Farid, ada pernyataan Donald Trump yang penting. Trump mengatakan, ada negara-negara yang tidak akan bertahan sepekan tanpa perlindungan Amerika.

“Jadi siapa negara-negara yang dimaksud itu? Tentu yang dimaksud sebenarnya bukan negara, tapi elite-elite politik dari negara-negara Arab terutama adalah Saudi dan negara-negara Teluk. Trump sebenarnya ingin mengatakan bahwa penguasa-penguasa di Arab, penguasa Saudi, Penguasa Teluk, Qatar dan sebagainya itu bisa bertahan karena dilindungi oleh Amerika,” bebernya.

Menurutnya, kepentingan Amerika dalam kunjungan ini adalah untuk memompa ekonomi mereka yang memang dalam menghadapi kesulitan yang luar biasa.

“Perang tarif yang awalnya diharapkan oleh Donald Trump akan memberikan masukan yang besar, tapi ternyata tidak. Cina melakukan perlawanan yang cukup berarti. Terakhir Trump dan Cina akhirnya melakukan negosiasi ulang,” kata Farid.

Karena itu, ia melihat dalam kunjungan-kunjungan sebelumnya itu selalu berakhir dengan investasi negara-negara yang dikunjungi Amerika. Arab Saudi misalkan, dalam kunjungan tahun 2007 menginvestasikan 350 miliar US dolar. Demikian juga ada kesepakatan militer sebesar 110 miliar US dolar, demikian juga Qatar. Dalam kunjungan kali ini diperkirakan Amerika menuntut agar Saudi melakukan investasi sebesar 1,5 triliun US dolar.

“Jadi apa yang kita bisa tangkap dari kunjungan Donald Trump ini tidak lain untuk kepentingan ekonomi Amerika Serikat. Sementara bagi penguasa-penguasa Teluk ini semacam menunjukkan loyalitas mereka kepada Amerika sekaligus menunjukkan semacam royalti mereka terhadap Amerika karena telah dilindungi oleh Amerika selama ini,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *