Evaluasi Ketakwaan dengan Indikator Performa Utama Ramadhan

Mediaumat.info – Untuk bisa mengetahui berhasil tidaknya pencapaian takwa dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, Cendekiawan Muslim Dr. Muhammad Rahmat Kurnia menyinggung pentingnya indikator performa utama (key performance indicator/KPI).

“Ini penting,” ujarnya dalam Tausiah Hari Ke-13: Hukum yang Adil Hanyalah Hukum Islam, Kamis (13/3/2025) di kanal YouTube One Ummah TV.

Kembali dipaparkan, KPI, dalam hal ini digunakan untuk menilai sejauh mana pencapaian derajat ketaatan dan ketakwaan seorang mukmin pasca Ramadhan.

“Indikator performa utama yang menunjukkan kita ini berhasil atau tidak berhasil di dalam menjalankan bulan Ramadan ini,” jelasnya.

Maknanya, dengan indikator ini diharapkan umat bisa melakukan evaluasi atas kekurangan yang kemungkinan masih ada dan memerlukan perbaikan berkenaan dengan puasa berikut rangkaian pelaksanaan ibadah lainnya yang telah ditunaikan.

Kata Rahmat, ada dua kunci indikator keberhasilan dari pelaksana puasa, yaitu bertambah kokohnya iman dan makin meningkatnya ketaatan kepada Allah SWT.

Reboot Iman

Dengan kata lain, dalam hal keimanan umat harus menyalakan ulang untuk penyegaran (reboot), sehingga performa keimanan yang semula lemah bisa kembali kokoh.

Tak hanya itu, umat juga harus meningkatkan (upgrade) amal. “Pertama, kita reboot imannya dan yang kedua adalah kita upgrade amalnya,” kata Rahmat menegaskan.

Terlebih sebagaimana hadits riwayat Imam al-Bukhari tentang Malaikat Jibril yang datang kepada Rasulullah SAW setiap malam di bulan Ramadhan untuk membacakan Al-Qur’an hingga khatam, menjadi sangat penting pula umat menderas Kalamullah tersebut.

Bahkan di dalam kitab Majmu’ Fatawa Ibnu ‘Utsaimin, 20: 516, yang dinukil dari Fatawa al-Islam Sual wa Jawab, No. 65754, Nabi SAW biasa saling mengkaji Al-Qur’an bersama Jibril di bulan Ramadhan.

Karenanya, Rahmat mengingatkan umat membaca dan mengkaji termasuk QS al-Baqarah ayat ke-2, yang artinya, “Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”

“Ketika kita duduk, ketika kita berdiri, ketika kita berbaring, diulang-ulang kita membaca itu, membaca surat al-Baqarah ayat dua tersebut,” ujarnya, seraya menyebut amalan ini sebagai hal sepele namun mampu mengokohkan keimanan.

Tak hanya memperbanyak membaca, sambungnya, lebih dari itu umat juga menghayati dan memahami makna setiap ayat Al-Qur’an untuk kemudian merespons dengan amal.

Sebutlah ketika membaca ayat tentang perintah bersujud, beristighfar, bertasbih, berinfak atau berbuat kebaikan lainnya, hingga beriman pada Hari Akhir, seketika umat melakukan tanpa keraguan.

“Dengan cara seperti itu insyaallah kita akan bisa me-reboot iman kita di bulan Ramadhan itu (agar) makin kokoh, makin kuat secara istiqamah dan akan bisa meng-upgrade amal kita,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: