Mengingat pernyataan Turki tentang kemungkinan normalisasi dengan rezim Suriah, dan jika hubungan antara rezim Suriah dan Turki mencapai tahap normalisasi penuh, muncul pertanyaan: Bagaimana posisi oposisi Suriah (koalisi, pemerintah sementara, dan mayoritas tokoh aktif) yang sedang dijamu di Turki? Apa pilihan di depannya? Oposisi menderita fragmentasi, kurangnya visi yang jelas, dan yang terpenting, kehilangan basis rakyat.
Semua itu terjadi karena kendali Turki atas keputusan politik dan militernya, sehingga diperkirakan tidak akan ada keberatan yang akan mempengaruhi langkah normalisasi antara negara Turki dan rezim Suriah, terutama karena oposisi berpartisipasi dalam proses Astana, dan telah menandatangani semua hasilnya, sehingga setiap negosiasi mengenai masalah Suriah antara Turki dan rezim, maka dasar, sumbu, dan prosesnya adalah apa yang telah disepakati dalam Perundingan Astana putaran ke-19.
Menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan pertemuan dengan Assad, Erdogan mengatakan bahwa tidak ada kebencian atau perselisihan abadi dalam politik. Di tingkat lapangan, sumber-sumber resmi Turki mengindikasikan kepada Al-Jazeera bahwa Turki menetapkan penarikan apa yang dikenal sebagai Pasukan Demokrat Suriah—yang sebagian besar terdiri dari Unit Perlindungan Rakyat Kurdi—dari Manbij, Ayn al-Arab Kobani dan Tall Rifat di Suriah utara. Sumber tersebut menambahkan bahwa Ankara juga menetapkan kembalinya institusi rezim Suriah sebagai alternatif dari “Pasukan Demokrat Suriah”, termasuk pasukan keamanan dan penjaga perbatasan.
**** **** ****
Erdogan sedang menjalankan kebijakan untuk mempertahankan rezim kriminal di Suriah, yang merupakan antek Amerika, sebaliknya dia berusaha menghilangkan revolusi Syam, setelah menyerahkan kota Aleppo dan wilayah luas yang membentang dari Morek hingga utara dan barat laut kota Aleppo kepada rezim kriminal, bahkan dia terus berusaha untuk menyerahkan wilayah lainnya, sebagai upaya untuk membantunya memperluas kendali dan pengaruh atas seluruh wilayah Suriah … Namun, revolusi di Suriah, dengan pertolongan Allah SWT, tidak akan pernah mati, bahkan menjadi lebih besar dari semua konspirasi yang menentangnya. [Al-Waie (Arab), Edisi 437, Tahun ke-37, Jumadil Akhir 1444 H./Januari 2023 M.]