Entitas Yahudi Unjuk Kesombongannya kepada Para Pendukung Baratnya

Pada 19 Agustus 2025, Perdana Menteri Netanyahu mengirimkan surat kepada Presiden Prancis Macron, yang menyatakan: “Seruan Anda untuk mengakui negara Palestina memicu anti-Semitisme. Ini bukan diplomasi, melainkan upaya peredaan, namun ini memberi hadiah pada terorisme Hamas, sehingga semakin memperkuat tekadnya untuk tidak membebaskan para sandera, dan hal ini juga  mendorong mereka yang mengancam orang Yahudi Prancis, serta mengobarkan kebencian yang kini melanda jalan-jalan Anda terhadap orang Yahudi.” Ia mendesak Prancis untuk mengubah kebijakannya dengan “mengganti kelemahan dengan tindakan dan kelonggaran dengan ketegasan,” serta memperingatkannya, “Ini harus dilakukan sebelum deadline yang jelas, yaitu Tahun Baru Yahudi pada 23 September mendatang.” (aawsat.com, 20/8/2025).

Kantor kepresidenan Prancis menanggapi dalam sebuah pernyataan, dengan menyebut pernyataan Netanyahu “keji dan hanya berdasarkan pada asumsi yang keliru, bahwa pesan tersebut tidak akan dibiarkan begitu saja.” Kemudian menekankan bahwa “Prancis melindungi dan akan selalu melindungi warga negara Yahudinya. Kita sedang berada di masa yang membutuhkan tindakan serius dan bertanggung jawab, bukan pengaburan dan manipulasi.”

Netanyahu juga menyerang Perdana Menteri Australia Anthony Albanese atas keputusan pemerintahnya untuk mengakui negara Palestina yang didemiliterisasi demi menjaga keamanan (Israel).” Namun, Netanyahu tidak senang, dan menyebutnya sebagai “politisi lemah yang mengkhianati (Israel) dan menelantarkan warga Yahudi Australia.”

Para pemimpin entitas Yahudi telah dibutakan oleh dukungan Amerika dan Barat, sehingga terus menerus menindas dengan membunuh dan membuat rakyat Gaza kelaparan. Oleh karena itu, mereka tidak dapat menoleransi kritik apa pun dari Barat, maupun usulan perlindungan jangka panjang dengan mendirikan negara Palestina yang akan melindungi entitas mereka, seperti halnya Otoritas Palestina. Mereka telah tenggelam dalam ilusi bahwa umat Islam telah menyerah, berakhir dan mati, dengan menyerahnya para penguasa mereka dan kegagalannya dalam menolong rakyat Palestina, bahkan sebagian dari mereka justru secara langsung mendukung entitas Yahudi dengan terus mengakui dan memelihara hubungan dengannya (hizb-ut-tahrir.info, 21/8/2025).

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: