Entitas Yahudi Terus Menyerang Suriah dan Tidak Ada Pembalasan Terhadap Agresinya

 Entitas Yahudi Terus Menyerang Suriah dan Tidak Ada Pembalasan Terhadap Agresinya

Pada 25/2/2025, TV Suriah melaporkan bahwa pesawat tempur Israel mengebom kota Al-Kiswah, 20 kilometer selatan Damaskus. Sumber keamanan Suriah mengatakan bahwa pengeboman itu menargetkan situs militer tanpa memberikan rincian. Seorang koresponden Reuters di Damaskus melaporkan bahwa penduduk ibu kota mendengar suara pesawat terbang rendah di atas kepala dan disusul serangkaian ledakan. Pengeboman itu terjadi setelah Suriah mengutuk serangan pasukan Yahudi ke wilayahnya dan menuntut penarikan mereka, sebagaimana dinyatakan dalam pernyataan akhir Konferensi Dialog Nasional Suriah.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah serangan itu bahwa mereka telah menyerang target militer di Suriah selatan, termasuk pos komando yang berisi senjata. Juru bicara Kementerian Perang di entitas Yahudi itu mengatakan, “Angkatan udara menyerang dengan gencar di Suriah selatan dalam kerangka kebijakan baru yang telah kami tetapkan untuk menenangkan Suriah selatan, dan pesannya jelas: Kami tidak akan membiarkan Suriah selatan menjadi Lebanon selatan.” Sehingga, “Setiap upaya pasukan rezim Suriah dan organisasi teroris di negara itu untuk menempatkan diri di zona aman di Suriah selatan akan ditanggapi dengan tembakan,” tambahnya.

Pada 24/2/2025, Perdana Menteri entitas Yahudi, Netanyahu, menuntut agar Suriah selatan menjadi zona demiliterisasi, termasuk provinsi Quneitra, Daraa, dan Swayda. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengizinkan Hay’at Tahrir al-Syam (HTS) atau Tentara Suriah Baru memasuki wilayah selatan Damaskus dan berkata, “Kami tidak akan menoleransi ancaman apa pun terhadap sekte Druze di Suriah selatan.”

Begitulah entitas Yahudi menggertak Suriah dan rakyatnya, melanggar batas wilayahnya, menyusup ke dalam, dan mereka menggunakan kartu Druze. Rezim ini tidak lagi mampu memberikan pembalasan kecuali dengan mengutuk, sebab jihad yang merupakan puncak ajaran Islam telah ditinggalkan, dan juga mengabaikan penerapan ajaran Islam sebagaimana yang tercermin dalam putusan-putusan dialog kebangsaan (hizb-ut-tahrir.info, 27/2/2025).

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *