Eat the Rich Muncul karena Kesenjangan Sistemik

 Eat the Rich Muncul karena Kesenjangan Sistemik

MediaUmat Kesenjangan sosial dan ketimpangan ekonomi yang semakin parah —sehingga memunculkan aksi protes yang dikenal dengan sebutan eat the rich—, menurut Direktur Siyasah Institute Iwan Januar bukan sesuatu yang organik tapi secara struktural diciptakan sistem.

“Hal ini terjadi bukan sesuatu secara organik atau alamiah, tapi terjadi karena secara struktural karena ada sistem yang menciptakan kesenjangan sosial,” ujarnya dalam Kabar Petang: Viral Eat the Rich, Kesenjangan Terlalu Parah? di kanal YouTube Khilafah News, Kamis (9/10/2025).

Menurut Iwan, berbagai sistem yang menciptakan kesenjangan sosial dan ketimpangan ekonomi tersebut lahir dari ideologi yang dianut hampir semua negara di dunia ini yakni kapitalisme.

Di seluruh dunia, kapitalisme itu menjadi pilihan ideologi di dalam menjalankan sistem ekonomi dan politik yang akhirnya muncul kesenjangan sosial yang sangat lebar, sangat jauh,” bebernya.

Kemudian, jelasnya, juga muncul budaya flexing, terutama di kalangan para pejabat dan juga kalangan-kalangan jetset. Akhirnya, menimbulkan kecemburuan sosial yang sangat tinggi dan berujung pada kemarahan publik.

Seperti di Indonesia kata Iwan, di Indonesia ada 1% keluarga kaya yang menguasai 50% kue ekonomi. Sementara 99%-nya memperebutkan 50%.

“Sistem kapitalisme adalah sistem yang memanjakan orang-orang yang hari ini akrab dengan sebutan oligarki,” tegasnya.

Anomali

Indonesia, kata Iwan, satu hal sangat anomali di negeri yang Muslim yang mayoritas. Kemudian juga yang katanya punya dasar negara yang terbaik di dunia yakni Pancasila. Namun secara penanganan dan tindakan terhadap para koruptor ini justru para koruptornya mendapatkan banyak privilege (hak istimewa).

“Nah, ini juga semakin memicu kemarahan masyarakat walaupun mungkin belum dalam sebuah tindakan yang keras seperti dulu di Prancis,” lanjutnya.

Tetapi Iwan menilai hal ini sudah menjadi sebuah bara dalam sekam yang akan meledak kapan saja.[] Muhammad Nur

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *