Dua Pelajaran Penting Terkait Diusirnya Presiden Ukraina

 Dua Pelajaran Penting Terkait Diusirnya Presiden Ukraina

Mediaumat.info – Setidaknya ada dua pelajaran penting terkait diusirnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dari Gedung Putih oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Hal itu disampaikan Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi kepada media-umat.info, Selasa (4/3/2025).

Pertama, menunjukkan hakikat sejatinya Amerika Serikat dalam memperlakukan penguasa-penguasa yang di bawah kendalinya atau menjadi agennya.

“Diperlakukan secara buruk ketika agen-agennya ini tidak lagi bisa menampung atau bisa menyesuaikan dengan keinginan Amerika atau tidak lagi berguna dalam pandangan Amerika,” tuturnya.

Menurutnya, Amerika tidak segan-segan mencampakkan siapa pun, meskipun penguasa-penguasa ini adalah penguasa-penguasa yang sebelumnya melayani kepentingan AS sedemikian kuat.

Kedua, apa yang terjadi itu menunjukkan demikian hinanya penguasa-penguasa yang tunduk kepada negara-negara Barat terutama AS, diperlakukan bagaikan sampah kalau tidak dibutuhkan lagi.

“Ini menjadi pelajaran bagi penguasa-penguasa negeri Islam lainnya karena Amerika telah memperlakukan hal yang sama terhadap Saddam Hussein, terhadap Moamar Khadafi dan yang lainnya,” kata Farid.

Sudah Terpenuhi

Karena dua kepentingan AS sudah terpenuhi, sebut Farid, maka Trump keukeuh mendesak Ukraina untuk berdamai dengan Rusia, yang kemudian mengusir Zelensky ketika Presiden Ukraina tersebut menginginkan AS terus membantu membalas darah rakyat Ukraina yang ditumpahkan Negara Beruah Merah tersebut.

Farid pun menyebut dua kepentingan AS yang sudah dipenuhi tersebut. Pertama, memperkuat peran aliansi militer dari 28 negara Eropa dan Amerika Utara (NATO) di Eropa. Dengan adanya konflik ini, keberadaan NATO semakin berperan dan AS butuh peran NATO di Eropa karena lewat NATO inilah AS bisa memengaruhi Eropa.

Kedua, AS selama ini menggunakan isu Ukraina atau menciptakan, merekayasa krisis Ukraina agar kemudian Eropa itu menghentikan hubungan dekatnya dengan Rusia terutama terkait dengan sektor gas pada waktu itu.

“Jadi, kalau kita lihat kepentingan-kepentingan itu sudah tercapai. Tentu Amerika tidak ingin perang ini berlanjut terus-menerus tanpa henti. Kalau perang ini terus berlanjut itu akan membebani Amerika. Karena Amerika harus memberikan dukungan kepada Ukraina,” bebernya.

Kemunculan Trump ini, kata Farid, sejalan dengan kebijakan Amerika secara umum. “Jadi, ketika sebelumnya, Joe Biden tampak demikian kuat mendukung Presiden Ukraina ketika muncul Trump, Trump digunakan untuk menghentikan perang di Ukraina,” tutupnya.[] Achmad Mu’it

 

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *