Dua Faktor Utama 250 Juta Penduduk Cina Terinfeksi Covid

 Dua Faktor Utama 250 Juta Penduduk Cina Terinfeksi Covid

Mediaumat.id – Menanggapi kabar sebanyak 250 juta penduduk Cina diduga terinfeksi Covid-19 selama Desember 2022 yang membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ketar-ketir, Pakar Biologi Molekuler Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, Ph.D. mengungkapkan dua faktor utama penyebabnya. “Ada dua faktor utama yang terjadi kenapa meledak,” ujarnya kepada Mediaumat.id, Selasa (27/12/2022).

Pertama, Cina menghentikan zero covid policy. Sehingga banyak sekali restriksi dilonggarkan, terutama konsep karantina terpusat dihapus dan diganti karantina mandiri. Akibatnya disiplin yang kurang dalam isolasi mandiri membuat orang yang terinfeksi menularkan ke yang lain.

Kedua, cakupan vaksin yang rendah. Rusdan melihat, di Cina populasi lansia banyak yang menolak divaksin, karena selama periode kebijakan zero covid policy angka kejadian covid rendah sekali. Namun setelah orang sudah euforia para lansia kini banyak yang terpapar dan mudah sakit. “Lansia yang sudah vaksin saja masih perlu booster, apalagi lansia yang sama sekali belum pernah divaksin,” ucap Rusdan.

Rusdan juga menyebut bila covid tidak terkendali berpotensi besar memunculkan varian baru. “Iya benar, kalau ini tidak terkendali tentu akan lebih mudah muncul varian baru,” ujarnya.

Kurangi Risiko

Rusdan menilai, vaksin covid saat ini memang tidak menghentikan penularan, tapi mengurangi risiko kematian akibat gejala berat. Maka sangat penting menjaga cakupan vaksin yang tinggi dan berulang kepada kelompok lansia. Sedangkan informasi hoaks ikut berkontribusi mengapa lansia tidak mau divaksin.

Rusdan menyebut, negara lain bisa dianggap ‘beruntung’ karena mereka telah mengalami banyak kematian sebelumnya sehingga populasi yang terpapar infeksi alami memang jauh lebih banyak daripada di Cina. Ditambah di negara lain tersebut termasuk Indonesia, paparan alami juga diikuti dengan kebijakan wajib vaksin (seperti syarat perjalanan), sehingga menciptakan imunitas hibrida yang memberikan proteksi lebih baik. Sehingga ini menjadi pelajaran menarik, bahwa setiap kebijakan ada konsekuensi dan hikmah masing-masing.

“Maka, tetap waspada, jaga kelompok lansia dengan vaksinasi, gunakan masker di tempat umum dan tertutup,” pungkas Rusdan.[] Agung Sumartono

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *