Desakan Amerika untuk Terus Menjarah Kekayaan Suriah

Departemen Keuangan AS mengumumkan, dalam sebuah cuitan yang dipublikasikan Rabu malam, bahwa para pejabat dari Departemen Keuangan dan Departemen Luar Negeri AS telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Suriah, As’ad al-Syaibani untuk membahas cara-cara “menghubungkan kembali perekonomian Suriah ke sistem keuangan global secara bertanggung jawab dan aman” (shaam.org, 18/9/2025).

Al-Raiah: Ideologi kapitalisme adalah akar segala penyakit, sumber semua malapetaka, dan pencipta berbagai krisis. Ideologi inilah yang telah membawa umat manusia pada kehancuran, memiskinkan rakyat, dan menjarah kekayaan mereka hingga perang dan kelaparan menyelimuti umat manusia, semuanya terjadi demi melayani kepentingan negara-negara penjajah. Oleh karena itu, menghubungkan ekonomi negeri dengan sistem kapitalis dan sistem keuangannya akan berujung pada kehancurannya. Untuk itu, jika pemerintahan baru di Suriah ingin memajukan dan membangkitkan negeri, membangunnya kembali, dan menggerakkannya menuju kesuksesan, seperti yang diklaimnya, maka ia harus memerintah berdasarkan Islam dan menerapkan sistem ekonominya.

Islam datang dengan sistem yang terperinci dan tepat untuk mekanisme permasukan, pengumpulan, dan pendistribusian kekayaan. Hal ini karena Islam datang untuk mengurus urusan rakyatnya dan menjamin kehidupan yang nyaman bagi mereka. Inilah misi negara dalam Islam: mengurus urusan rakyat, bukan untuk menindas mereka, mengenakan pajak dan bea kepada mereka, atau menghambur-hamburkan kekayaan dan sumber dayanya kepada musuh-musuh mereka, sehingga para musuh itu dapat menguasai negara.

Oleh karena itu, tidak ada jalan keluar bagi penduduk Syam dan seluruh umat Islam dari bencana ekonomi ini dan bencana lainnya kecuali dengan menerapkan Islam dalam segala aspek kehidupan di bawah naungan Khilafah Rasyidah kedua ‘ala minhājin nubuwah. Untuk itu, datanglah dan berjuanglah bersama kami segera untuk menegakkannya, wahai kaum Muslim (alraiah.net, 8/10/2025).

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: