Surat kabar Inggris, The Guardian, mengatakan dalam editorialnya bahwa pelanggaran negara pendudukan, (Israel), terhadap perjanjian gencatan senjata di Gaza merupakan penghancuran harapan dan kehidupan.
Editorial tersebut menjelaskan bahwa “kelangsungan hidup Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bergantung pada perang yang tiada henti, yang akan mengakibatkan kerugian besar bagi warga Palestina dan para tahanan.” Editorial menambahkan bahwa apa yang terjadi pada hari Selasa (18/3) adalah salah satu hari paling berdarah sejak bulan-bulan pertama konflik.
Mengomentari klaim negara pendudukan bahwa mereka menyerang “target teroris”, surat kabar itu mengatakan: “Namun otoritas kesehatan di Gaza mengatakan bahwa 174 anak-anak dan 89 wanita termasuk di antara lebih dari 400 orang yang tewas.”
Surat kabar tersebut melanjutkan: “Perintah evakuasi yang dikeluarkan oleh militer menunjukkan bahwa serangan darat baru mungkin akan segera dilakukan terhadap warga Palestina yang trauma dan sering mengungsi. Netanyahu telah memperingatkan bahwa ini ‘baru permulaan’. Juga keluarga-keluarga tawanan (Israel) yang tersisa merasa takut dan cemas, sehingga mereka menyerang pemerintah, sebab pemerintah lebih memilih untuk menelantarkan keluarga mereka.”
Al-Waie: Kami tidak memiliki sesuatu yang lebih jelas dan tegas daripada apa yang dinyatakan dalam pernyataan Hizbut Tahrir, di mana ia berkata, yang ditujukan kepada tentara: “Tidakkah ada di antara kalian seorang yang bijak yang akan memimpin tentara dan mematahkan belenggu yang dibuat oleh para penguasa hina dengan tidak memerangi orang-orang Yahudi, kemudian tentara Islam akan berangkat dan tentara ini akan mencapai apa yang telah diberitahukan kepada kami oleh orang yang perkataannya pasti benar dan dapat dipercaya (al-shādiq al-mashdūq) … Imam Bukhari meriwayatkan dalam Shahīh-nya:
«تُقَاتِلُكُمْ الْيـهودُ فَتُسَلَّطُونَ عَلَيْهِمْ …»
“Kaum Yahudi nanti akan memerangi kalian, lalu kalian (diberi kekuatan untuk) mengalahkan mereka …”
Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahīh-nya:
«لَتُقَاتِلُنَّ الْيـهود فَلَتَقْتُلُنَّهُمْ …»
“Kalian akan benar-benar memerangi kaum Yahudi, lalu kalian akan benar-benar membunuh mereka …”
Jadi, kalian akan mencabut entitas Yahudi dari tanah yang diberkahi, dan kemudian tanah yang diberkahi itu akan kembali ke pangkuan negara Islam, sebagaimana Umar telah menaklukkannya, Shalahuddin telah membebaskannya, dan Abdul Hamid telah menjaganya.
﴿وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ * بِنَصْرِ اللهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ﴾
“Pada hari (kemenangan) itu bergembiralah orang-orang mukmin, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki. Dia Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.” (TQS. Ar-Rūm [30] : 4-5).
Sumber: Al-Waie (Arab), Edisi 462, 463, dan 464, Tahun ke-39, Rajab – Sya’ban – Ramadan 1446 H./Januari – Februari – Maret 2025 M.