Debat di Grup WA Keluarga Boleh, tetapi…

 Debat di Grup WA Keluarga Boleh, tetapi…

Mediaumat.info – Debat di grup WhatsApp keluarga sebagai bagian dari diskusi yang beralasan, dinilai boleh dilakukan sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan perbedaan pendapat di antara anggota keluarga, tetapi harus dengan argumen dan kata-kata yang baik.

“Dengan debat yang baik, bukan debat kusir tapi debat dengan argumen dan kata-kata yang baik,” ujar Cendekiawan Muslim Dr. Muhammad Rahmat Kurnia dalam Tausiah Hari Ke-29: Khilaf di Grup WA Keluarga, Sabtu (29/3/2025) di kanal YouTube One Ummah TV.

Menurutnya, upaya ini sebagai bentuk dibukanya ruang perbedaan pendapat. Sebab, tak semua orang memiliki pandangan sama tentang sesuatu hal.

“Tidak semua orang punya pandangan yang sama. Bukalah ruang itu. Jadi jangan main cut, main caci di dalam WA group keluarga,” tandasnya.

Perkara ini termaktub dalam QS an-Nahl: 125, yang artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.”

Dengan kata lain, Allah SWT telah memberikan petunjuk tentang cara menyampaikan pandangan agar bisa diterima lawan bicara.

Kata Rahmat, yang dimaksud dengan cara yang baik di sini artinya dengan menyampaikan dalil, argumen, bahkan data valid sebagai bukti kebenarannya, bukan dengan hoaks.

Tak hanya itu, hendaknya diselipi nasihat-nasihat dengan diksi tepat yang tidak menyinggung anggota keluarga yang lain. Sebab pada dasarnya, ikatan keluarga haruslah berbasis kasih sayang.

Maka tak heran Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang memutus silaturahmi tidak akan masuk surga. “Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahmi)” (HR Bukhari dan Muslim).

Untuk itu, meluruskan niat untuk menjalin silaturahmi agar tali persaudaraan makin erat, adalah langkah awal yang sangat penting dilakukan.

Lantas, kalaupun belum bisa terselesaikan atau bahkan berpotensi menjadi konflik yang lebih jauh, maka sebagaimana pesan Rasulullah SAW, lebih baik diam.

“Kalau memang itu menimbulkan ketegangan lebih baik diam,” kata Rahmat, sembari mengutip HR Bukhari dan Muslim yang merupakan pengingat untuk menjaga ucapan dan lisan, yang artinya: “Siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.”

Bahkan kalaupun masih belum berhasil, sekaligus sebagai upaya menghindari perbuatan memutuskan silaturahmi, lebih baik menghubungi secara pribadi. “Kalau dijapri biasanya lebih enak, lebih nyaman sehingga komunikasinya menjadi komunikasi individual,” sebutnya.

Dengan demikian, diharapkan grup WA keluarga akan membawa keberkahan. “Dengan cara seperti itu mudah-mudahan WA group keluarga itu membawa rahmah, membawa berkah,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *