MediaUmat.info – Curhatan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat kunjungan ke Qatar tentang rencana pengambilalihan Gaza menjadi freedom zone dinilai Pengamat Hubungan Internasional Hasbi Aswar Ph.D. hanya untuk menyenangkan Perdana Menteri Zionis Yahudi Benjamin Netanyahu dan para donatur.
“Kalau saya melihat, pernyataan Trump ini untuk menyenangkan Netanyahu dan para donatur politik Trump di AS yang pro Zionis,” tuturnya kepada media-umat.info, Sabtu (17/5/2025).
Karena, menurutnya, mustahil negara-negara Arab setuju dengan rencana tersebut, sebagai gestur politik untuk menyenangkan konstituen dan donatur politik Trump serta rezim Zionis, Trump menggunakan retorika itu.
“Qatar dan negara-negara Muslim lainnya semestinya mengharamkan tanah Arab dan Timur Tengah untuk Amerika, sampai Amerika memaksa Israel untuk pergi dari tanah Palestina,” bebernya.
AS sebagai pelaku utama genosida di Palestina, karena selama ini entitas Yahudi memakai rudal-rudal dan persenjataan produksi Amerika dan selalu menjaga keamanan entitas Yahudi di kawasan Timteng.
“Qatar, Arab Saudi, UEA dan negara-negara Arab lainnya semestinya memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika, bahkan memberikan ancaman perang dengan Amerika, jika Amerika tidak berhenti mem-backup Israel,” bebernya.
Hasbi menyesalkan semua itu tidak terjadi, negara-negara Arab seperti Turki dan Iran hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri. Umat Islam di wilayah seharusnya sadar dan melakukan upaya perlawanan dengan menggulingkan rezim yang anti-Islam, diganti dengan rezim yang peduli dengan kepentingan umat Islam di Timur Tengah. Tidak hanya fokus menekan penguasa untuk peduli Palestina.
“Jadi, perjuangan publik Arab harus lebih dari sekadar melakukan tekanan terhadap isu tertentu, tapi juga berjuang melakukan revolusi politik dan ideologis di negara-negara Muslim Arab dan Timur Tengah secara umum,” pungkasnya.[] Lukman Indra Bayu
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat