Bukan PR, Masalah Utama Pendidikan adalah Krisis Tujuan

MediaUmat Menyikapi kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM) menghapus pekerjaan rumah (PR) untuk siswa di seluruh jenjang pendidikan, Praktisi Pendidikan Dr. Faqih Syarif menyatakan masalah utama pendidikan hari ini adalah krisis tujuan pendidikan.

“Masalah utama pendidikan kita hari ini adalah bukan ada PR maupun tidak ada PR, tetapi krisis tujuan pendidikan,” tuturnya dalam Kabar Petang: PR Dihapus, Setuju? di kanal YouTube Khilafah News, Selasa (17/6/2025).

Pasalnya, tujuan pendidikan yang ada saat ini sering terjebak pada angka, ijazah dan peringkat. “Pendidikan sering terjebak pada angka, ijazah dan rangking,” ujarnya.

Padahal, lanjutnya, dalam Islam menekankan bahwa pendidikan itu adalah proses menanamkan adab, perilaku, iman dan membangun kepribadian. Bukan sekadar kognitis saja.

“Saya petik dari pendapat Imam al-Ghazali, tujuan ilmu itu adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah bukan untuk memperdebatkan dan berbangga diri,” cecarnya.

Selain terjebak pada angka, ia juga mengatakan bahwa masalah lain pendidikan hari ini adalah ketidakhadiran keteladanan.

“Jadi banyak pelajar kita hari ini kehilangan sosok guru sebagai murabbi (pendidik), bukan sekadar mualim (pengajar). Padahal Rasulullah diutus sebagai pendidik dengan suri teladan terbaik,” terangnya.

Kemudian, jelas Faqih, masalah lainnya adalah minimnya integrasi ilmu, akhlak dan ruhiah. Dalam Islam itu, tidak memisahkan antara sains dan iman, antara belajar dan takwa. Pendidikan Islam mestinya membentuk insan yang berpikir, bersyukur dan bertakwa.

“Jadi persoalan pendidikan kita itu di situ,” tegasnya.

Terakhir, ia menekankan bahwa PR itu boleh dihapuskan boleh tetap ada asalkan tujuan pendidikan tidak boleh dilupakan.

“PR itu boleh dihapus boleh tetap ada, akan tetapi tujuan pendidikan tidak boleh dilupakan. Kuncinya di situ, yaitu mencetak manusia berpikir dan beradab (berkepribadian Islam). Demikian,” pungkasnya.[] Nur Salamah

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: