Bukan Paling Kuat, Zionis Bantai Gaza karena Difasilitasi!
Mediaumat.info – Pengamat Hubungan Internasional Hasbi Aswar, Ph.D. menilai, sebab utama Gaza dibantai sampai hari ini, bukan karena entitas penjajah Zionis Yahudi itu yang paling kuat, tapi karena entitas penjajah itu dibiarkan bahkan difasilitasi oleh negara-negara Muslim di sekitarnya.
“Menurut saya, yang menjadi sebab-sebab utama Gaza dibantai sampai hari ini, bukan karena Zionis Israel itu yang kuat dan paling kuat, tapi sebenarnya rezim Israel ini dibiarkan bahkan difasilitasi oleh negara-negara Muslim di sekitarnya,” tuturnya dalam Fokus, Idul Fitri: Bahagia di Tengah Derita, Senin (7/4/2025) di kanal YouTube UIY Official.
Pada saat Lebaran, jelas Hasbi, tidak ada bahasa-bahasa kepedulian terhadap saudara di Gaza. Namun, yang terjadi di awal bulan April itu ada latihan tempur angkatan udara di beberapa negara, yang diikuti oleh Zionis Yahudi dan dua negara Arab, yaitu Qatar dan Uni Emirat Arab.
Tegas Hasbi, Qatar yang selama ini dikenal anti terhadap normalisasi, kemudian selalu memediasi, dan juga menjadi rumah bagi perlawanan-perlawanan tapi ternyata Qatar memperlihatkan wajah aslinya, yaitu bersedia latihan bareng dengan entitas penjajah.
“Padahal itu di tengah-tengah pembantaian di Gaza, Palestina oleh Zionis Israel,” kritiknya.
Mirisnya, ulas Hasbi, sebenarnya yang paling menyedihkan dari dua tahun terakhir adalah Gaza dibantai di tengah-tengah komunitas umat Islam di Timur Tengah yang sedang merayakan Ramadhan dan Idul Fitri.
Dan, kritik Hasbi, setelah gencatan senjata dilakukan, tidak terlihat respons secara serempak. Misalnya, doa bersama ketika malam bulan Ramadhan.
“Mungkin setiap Tarawih, apalagi Ramadhan sangat luar biasa dengan keutamaan-keutamaannya tapi tidak ada yang kita dengarkan (mendoakan Palestina),” ujarnya.
Kemudian, harapan Hasbi, idealnya yang bisa dilakukan sekarang, yaitu negara-negara Muslim harus memobilisasi kekuatan.
“Tapi karena mereka tidak bisa melakukan itu, saya kira tugas itu harus diambil alih oleh rakyat untuk mendesak kekuasaan, untuk mendesak pemerintah untuk melakukan langkah-langkah yang lebih efektif,” pungkasnya.[] Novita Ratnasari
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat
