Bukan Hanya Menampung, Indonesia Seharusnya Bantu Militer ke Gaza

MediaUmat – Menanggapi pernyataan Presiden Prabowo yang akan menampung 2000 warga Gaza, Peneliti Masyarakat Sosial Politik Indonesia (MSPI) Dr. Riyan M.Ag. menyatakan, Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar seharusnya bisa melakukan hal yang lebih, bukan hanya penampungan, tetapi bantuan militer.
“Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar seharusnya bisa melakukan hal yang lebih, bukan hanya penampungan, tetapi bantuan militer,” tuturnya kepada media-umat.com, Jumat (8/8/2025).
Pasalnya, jelas Riyan, kekuatan militer Indonesia nomor 13 dunia menurut Power Index 2024. Belum kalau digabung dengan Turki yang di urutan 8 dan Pakistan 9, ditambah Iran nomor 14 dan Mesir diperingkat 15.
Ia menegaskan, yang diperlukan Gaza bukan hanya penampungan karena akar masalahnya adalah penjajahan yang dilakukan oleh entitas penjajah Zionis Yahudi maka solusinya adalah dengan mengusir penjajah.
“Mengalahkan dan mengusir penjajah adalah dengan mengusirnya dengan kekuatan yang sepadan, tentara harus dilawan dengan tentara, senjata dengan senjata. Negara harus dilawan negara. Maka jihad adalah solusi nyata untuk mengalahkan entitas Yahudi penjajah, bukan diplomasi, solusi dua negara, ataupun normalisasi,” ungkapnya.
Jihad, menurut Riyan, akan menjadi efektif apabila dikomandoi seorang pemimpin negara Islam (khalifah), yang menyatukan seluruh kekuatan kaum Muslim, sebagaimana Nabi Muhammad SAW, kepala negara di Madinah, menindak dengan tegas dan tuntas atas kejahatan dari Yahudi Bani Nadhir, Quraizah, dan Qainuqa.
“Khalifah Umar bin Khattab membebaskan Baitul Maqdis dari tangan Romawi pada 637 M. Kemudian Shalahuddin al-Ayyubi merebut kembali Baitul Maqdis dari tentara Salib pada 1187 M, dan Sultan Abdul Hamid II dari Khilafah Utsmaniyyah dengan efektif menjaga Baitul Maqdis dari rongrongan Yahudi,” tegasnya.
Riyan juga mengingatkan, penjajahan yang dilakukan oleh entitas Yahudi di Palestina ini juga dilakukan dengan persekongkolan jahat dengan Amerika Serikat dan Inggris, hal ini membuat penjajahan itu terus berlangsung dengan keji dan biadab. Ironisnya tidak ada negara Muslim yang membantu secara nyata hingga saat ini.
“Padahal mereka memiliki tentara dan senjata yang lebih dari cukup untuk mengalahkan entitas Yahudi,” katanya.
Pada akhirnya semua fakta di atas sekali lagi menunjukkan fakta bahwa solusi memberikan pengobatan bukanlah solusi tuntas.
“Semua ini menunjukkan solusi syar’i dan tuntas untuk masalah Palestina adalah Jihad dan khilafah, bukan sekadar pengobatan,” pungkas Riyan.[] Fatih Solahuddin
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat