AS-Inggris Serang Yaman, Pengamat: Bukti Kebobrokan dan Kepalsuan Kapitalisme

 AS-Inggris Serang Yaman, Pengamat: Bukti Kebobrokan dan Kepalsuan Kapitalisme

Mediaumat.info – Sikap Amerika Serikat (AS) dan Inggris yang secara resmi melakukan serangan langsung ke wilayah Yaman beberapa hari lalu, dinilai sebagai bukti kebobrokan sekaligus kepalsuan ideologi kapitalisme.

“Ini menunjukkan kebobrokan ideologi kapitalisme, sekaligus kepalsuan ideologi kapitalisme,” ujar Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi kepada media-umat.info, Ahad (14/1/2024).

Artinya, kata Farid menerangkan, di satu sisi menganggap tindakan Yaman di Laut Merah termasuk ilegal, tetapi di saat yang sama tidak pernah menyatakan tindakan Zionis Yahudi atas Gaza, Palestina, sebagai hal yang juga salah.

“Amerika Serikat dan sekutu Baratnya itu tidak pernah menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Zionis Yahudi dengan membombardir Gaza itu sebagai tindakan yang ilegal,” tukasnya.

Padahal, sebagaimana dikutip Al-Jazeera, pada Selasa (2 Januari 2024), Kementerian Kesehatan Palestina dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mencatat setidaknya ada 22.185 korban tewas, termasuk sekitar 9.100 anak-anak dan 6.500 wanita.

Dengan kata lain, dikarenakan lebih mementingkan keuntungan perekonomian dari jalur transportasi di Laut Merah daripada nyawa warga Gaza, AS dan sekutunya mendukung penuh tindakan Zionis Yahudi.

Seperti diberitakan sebelumnya, militer AS bersama dengan Inggris dan dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada dan Belanda, melakukan serangan udara terhadap sejumlah basis Houthi di Yaman dengan alasan menghalau serangan kelompok tersebut yang didukung Iran atas kapal-kapal kargo yang berlayar melintasi Laut Merah.

Melalui Juru Bicara Houthi Mohammed Abdulsalam, serangan ke kapal-kapal negara sekutu Zionis Yahudi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina dalam pertempuran antara milisi penguasa Gaza, Hamas, dengan entitas penjajah tersebut.

Pengkhianatan

Sikap AS dan sekutunya ini, kata Farid, juga memperlihatkan betapa besar pengkhianatan para penguasa negeri Muslim.

Menurutnya, karena disokong oleh negara-negara regional seperti Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya, AS dan sekutunya pun melakukan serangan dimaksud.

Sebutlah sikap para penguasa negeri Muslim yang membiarkan bahkan terkesan mengizinkan wilayah udara mereka dilewati pesawat-pesawat tempur AS untuk kemudian melakukan pembombardiran terhadap Yaman.

“Walaupun ini harus dipastikan, tapi yang jelas serangan pesawat-pesawat tempur yang membombardir Yaman ini melewati wilayah-wilayah udara negeri-negeri Islam,” paparnya.

Pelajaran Penting

Tetapi dari peristiwa ini, ungkap Farid lebih lanjut, terdapat pelajaran bagi umat Islam tentang pentingnya persatuan.

“Ini jadi pelajaran bagi kaum Muslimin tentang pentingnya persatuan umat Islam,” tuturnya, yang berarti pula hal ini menunjukkan betapa relevan kebutuhan umat saat ini terhadap sistem pemerintahan pengganti yang benar-benar berpihak kepada umat Islam seluruh dunia.

Pasalnya, meski berbeda sikap dalam banyak hal seperti ‘merampok’ kekayaan alam di dunia, tetapi sebab melihat yang terjadi di Laut Merah sebagai ancaman terhadap kepentingan ekonomi, akhirnya mereka pun bersatu.

Terlebih, bersatunya para sekutu Zionis Yahudi ini juga membuktikan kegagalan kesekian kalinya hukum-hukum internasional termasuk dalam hal ini Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang juga tak mampu mencegah peperangan antar anggotanya.

“Kita tahu serangan-serangan ini adalah serangan-serangan yang tanpa persetujuan PBB,” lontar Farid, yang juga menyebut serangan ke Yaman sebagai bentuk agresi yang bertentangan dengan hukum internasional dimaksud.

Lantaran itu, kembali Farid menuturkan betapa pentingnya umat Islam memperjuangkan penegakan khilafah Islam, sistem alternatif yang ia paparkan sebelumnya. Dan di saat yang sama, menolak sistem kapitalisme yang menurutnya busuk.

“Sekaligus menolak keberadaan PBB yang menjadi salah satu pangkal kerusakan tatanan internasional pada saat sekarang ini,” pungkasnya menambahkan.[] Zainul Krian

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *