Seorang perwakilan di Dewan Syura Iran, Mohammad Manan Raisi, mengatakan, “Apa yang terjadi di Suriah sungguh mengejutkan,” Ia berkata, “Kami menghadirkan sekitar 6.000 syahid dari para pembela tempat suci (Mudāfi’ al-Haram), menghabiskan miliaran dolar, kemudian Suriah diserahkan kepada para ekstremis dalam waktu seminggu.” (Asharq Al-Awsat, dari situs Iran Observer, 9/12/2024). Para pembela rezim kriminal sekuler yang tewas dianggap sebagai syahid, sebab mereda sedang menjalankan misi pembelaan terhadap tempat suci dan kuburan.
Raisi mengatakan: “Suriah, yang kami bayar dengan banyak darah dan uang, diserahkan dalam waktu seminggu. Apakah itu dalam kerangka kebingungan untuk kepentingan (Israel)? Tampaknya beberapa pejabat mengatur masalah sedemikian rupa sehingga menyebabkan kebingungan terkait kepentingan kami.”
Dia merujuk pada pertemuan singkatnya dengan seorang komandan militer senior seminggu yang lalu, dalam sebuah acara resmi, di mana dia bertanya kepadanya tentang nasib dari apa yang disebutnya “Janji Sejati 3”.
Dia menjelaskan bahwa dirinya menerima tanggapan yang sinis: “Haruskah kita menyerang (Israel) sehingga mereka dapat menyerang kita setengah jam kemudian, dan kemudian orang-orang menuntut “Janji Sejati 4?”
Raisi mengungkapkan keterkejutannya atas tanggapan ini. Dia menambahkan, “Tanggapan tersebut menimbulkan banyak pertanyaan bagi saya. Apakah tujuannya untuk mengubah pada kepentingan (Israel)? Atau apakah strategi kita telah dijungkirbalikkan?”
Hal ini menunjukkan betapa pengecutnya rezim Iran terhadap Amerika dan entitas Yahudi, hingga benar-benar jatuh secara besar-besaran di Suriah dan Lebanon. Perlu dicatat bahwa Iran memiliki kesempatan emas untuk membuka front Lebanon-Suriah dan menyerang entitas Yahudi di lapangan bersama para pengikutnya dan pasukan Suriah, serta memasuki Palestina utara dan Golan ketika orang-orang Yahudi menyerang Gaza setelah Operasi Banjir Al-Aqsa.
﴿وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ﴾
“Padahal kekuatan itu hanyalah milik Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin. Akan tetapi, orang-orang munafik itu tidak mengetahui.” (TQS. Al-Munafiqun [63] : 8). (hizb-ut-tahrir.info, 11/12/2024).
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat