Amerika Tingkatkan Tekanan terhadap Organisasi Muslim

 Amerika Tingkatkan Tekanan terhadap Organisasi Muslim

Tekanan Amerika Serikat terhadap organisasi-organisasi Muslim kian meningkat. Menteri Luar Negeri Marco Rubio dalam wawancara radio bersama Sid Rosenberg mengungkapkan bahwa pemerintah sedang memproses penetapan Ikhwanul Muslimin (IM) dan Council on American-Islamic Relations (CAIR) sebagai organisasi teroris.

Rubio menyatakan penetapan itu “sedang dalam proses”, sembari menegaskan bahwa terdapat berbagai cabang IM yang akan ditetapkan satu per satu. Ia mengakui proses hukum tetap diperlukan agar penunjukan tersebut bertahan dari gugatan di pengadilan.

Pernyataan ini sejalan dengan sikap resmi Gedung Putih. Sekretaris Pers Karoline Leavitt sebelumnya menegaskan tokoh Muslim Mahmoud Khalil menjadi target karena dianggap “bermusuhan dengan kebijakan luar negeri dan kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat.”

Langkah ini menambah panjang daftar kriminalisasi umat Islam di Amerika. Selama beberapa dekade, komunitas Muslim di negeri itu telah menjadi sasaran mata-mata, profiling, hingga intimidasi dengan dalih kontraterorisme dan keamanan nasional. Retorika Islamofobia yang diwariskan pemerintahan Demokrat maupun Republik pun terbukti memicu meningkatnya kejahatan kebencian terhadap Muslim.

Pengamat menilai, isu ini tidak semata menargetkan Ikhwanul Muslimin atau CAIR, melainkan seluruh organisasi Muslim yang berani menyuarakan kepentingan umat dan Islam. Pola permusuhan itu mencerminkan upaya sistematis Amerika membungkam kebangkitan politik Islam.

Dalam keterangannya, Hizbut Tahrir Amerika menegaskan bahwa penindasan seperti ini memiliki preseden sejarah. Rasulullah ﷺ dan para Sahabat r.a. juga pernah menghadapi larangan politik, pengasingan, dan kampanye hitam di Makkah, bukan karena kekerasan, melainkan karena menyeru kepada Islam.

“Islam mewajibkan kita untuk membela agama, menyampaikan kebenaran, dan berorganisasi demi kesejahteraan umat. Umat Islam di Amerika harus berdiri teguh di atas Haqq, menyatukan suara, saling membela, dan menolak intimidasi,” tegas Hizbut Tahrir.

HT juga menyeru seluruh organisasi Muslim agar saling melindungi, sebab persoalan ini menyangkut keberlangsungan identitas Islam di Amerika, bukan sekadar nasib satu organisasi.
[] AF
Sumber: www.hizb-uttahrir.info

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *