Amerika Mempercepat Rencana Pemisahan Darfur

Tidak Ada Solusi Kecuali Menjadikan Kesatuan Negara sebagai Isu Vital
Amerika Serikat dituding mempercepat skenario pemisahan wilayah Darfur dari Sudan sebagaimana dulu memisahkan Sudan Selatan. Hal itu ditegaskan Hizbut Tahrir Sudan dalam keterangannya, Selasa (12/8/2025), bertepatan dengan 18 Safar 1447 H.
HT Sudan menyebut, sejak pemerintahan Trump mengambil alih kendali politik di Sudan awal 2025, Washington mendorong langkah militer dan politik menuju perpecahan. Kondisi di lapangan menunjukkan militer menguasai wilayah utara, tengah, dan timur, sementara Pasukan Dukungan Cepat (RSF) memperketat kontrol di Kordofan dan Darfur, termasuk kota El Fasher yang dikepung lebih dari setahun. Situasi itu secara de facto telah membelah Sudan menjadi dua entitas.
Bahkan, pada 26 Juli lalu, RSF mendeklarasikan pemerintahan paralel dari Nyala, Darfur Selatan, dengan membentuk Dewan Kedaulatan, Dewan Menteri, dan menunjuk gubernur. Menurut Hizbut Tahrir, langkah ini membuka jalan bagi pemisahan Darfur dengan dukungan penuh Amerika.
“Amerika mengulang pola lama sebagaimana di Sudan Selatan. Dulu mereka mengusung John Garang dan kelompok ciptaan Inggris-Eropa, kini mereka memakai RSF untuk memimpin gerakan bersenjata Darfur. Tujuannya jelas: memecah Sudan demi kepentingan politik dan ekonomi,” tegas pernyataan HT Sudan.
HT Sudan mengingatkan pernyataan mantan Presiden Omar al-Bashir yang pada 2012 menegaskan keterlibatan langsung Amerika dalam pemisahan Sudan Selatan demi minyak. Bahkan, al-Bashir mengungkap upaya Washington membagi Sudan menjadi lima negara.
Lebih jauh, Hizbut Tahrir menilai proyek pemisahan Darfur bagian dari peta berdarah yang dirancang Jenderal AS Ralph Peters berdasarkan gagasan orientalis Yahudi Bernard Lewis untuk membagi dunia Islam menjadi entitas kecil yang lemah.
HT Sudan menegaskan, umat Islam wajib menjadikan kesatuan umat dan negara sebagai masalah vital. Dalil-dalil syariah, baik hadis maupun ayat Al-Qur’an, menegaskan larangan mendirikan banyak kepemimpinan dalam satu umat serta kewajiban memerangi kelompok pemberontak yang hendak memecah belah negara.
“Amerika memisahkan Sudan Selatan, kini ia hendak menghancurkan Darfur. Jika umat menanganinya dengan sikap pasif, rencana membagi Sudan menjadi lima negara pasti terwujud dengan darah rakyat sendiri,” seru Hizbut Tahrir.
HT Sudan menyeru umat untuk bangkit menggagalkan konspirasi Barat dengan menegakkan kembali kekuasaan Islam yang sah. “Hanya dengan Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian, kesatuan umat dan kesatuan negara dapat dijaga. Inilah solusi satu-satunya untuk menghentikan rencana kriminal Amerika,” pungkasnya.[]
Sumber: Hizbut Tahrir Sudan pada 18 Safar 1447 H / 12 Agustus 2025 M.