Amerika Meminta Pakistan untuk Mendukung India di Kashmir yang Diduduki

Pada tanggal 30 April 2025, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio meminta Pakistan untuk mengutuk serangan di Kashmir pada tanggal 23 April 2025, yang menewaskan 26 orang dan melukai sekitar 17 orang, serta meminta untuk bekerja sama dalam melakukan penyelidikan. “Dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Rubio mendesak pejabat Pakistan untuk bekerja sama dalam penyelidikan atas serangan tidak masuk akal ini,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Tammy Bruce (aawsat.com, 30/4/2025).
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah Pakistan menyatakan bahwa Perdana Menteri Shehbaz Sharif, selama panggilan telepon dengan Rubio, mengutuk sikap India yang provokatif dan meningkat.
India menuduh Pakistan terlibat dalam serangan itu, sementara Pakistan membantah tuduhan tersebut. Pada tanggal 30 April 2025, Menteri Informasi Pakistan Attaullah Tarar menyatakan di X-Platform bahwa “Pakistan memiliki informasi intelijen yang kredibel bahwa India bermaksud untuk melancarkan serangan militer dalam 24 hingga 36 jam ke depan,” dan mengancam bahwa “Setiap agresi akan ditanggapi dengan respons yang tegas, dan India akan memikul tanggung jawab penuh atas segala konsekuensi yang mengerikan di kawasan tersebut.”
India menangkap ratusan kaum Muslim di Kashmir dan menghancurkan rumah-rumah mereka yang dituduh menjadi anggota kelompok Kashmir. Umat Hindu juga menyerang warga Kashmir dan kaum Muslim di negara bagian Uttar Pradesh, Karnataka, dan Gujarat, juga dilaporkan bahwa mereka membunuh sejumlah kaum Muslim sebagai balas dendam atas insiden Kashmir.
Campur tangan Amerika dalam masalah ini dan tekanannya terhadap Pakistan untuk mengutuk insiden tersebut dan bekerja sama dengan India dalam penyelidikan telah menjadi jelas. Amerika mendukung India sebagai loyalisnya, memperkuat posisinya dengan mengorbankan Pakistan, yang telah menerima ketundukan dan ketergantungan pada Amerika. Pakistan belum mengambil tindakan serius apa pun untuk mendukung rakyat Kashmir, dan tetap bungkam mengenai aneksasi Kashmir oleh India pada tahun 2019. India mulai mengizinkan umat Hindu memiliki properti setelah mereka dilarang melakukannya, selain menutup mata terhadap tindakan permusuhan yang dilakukan oleh umat Hindu terhadap kaum Muslim di India, yang dianggap sebagai negeri Islam, ditaklukkan oleh kaum Muslim pada abad pertama Hijriah, hingga Inggris datang dan mulai menjajahnya, menggulingkan kekuasaan kaum Muslim dan memperkuat umat Hindu untuk memerintahnya (hizb-ut-tahrir.info, 2/5/2025).
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat