Amerika Jatuhkan Sanksi pada Otoritas Abbas, Entitas Yahudi Mendukungnya

Amerika mengumumkan pada hari Kamis (31/7) bahwa mereka telah menjatuhkan sanksi kepada para pejabat Otoritas Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) serta menolak visa mereka ke Amerika sebagai hukuman atas internasionalisasi konflik mereka dengan entitas Yahudi . Menteri luar negeri entitas Yahudi berterima kasih kepada Amerika atas hal ini, dengan mengatakan, “Otoritas Palestina harus membayar harga atas hasutannya untuk melawan kami.” (alarabiya.net, 31/72025).
**** **** ****
Dinas intelijen Abbas terus memanggil warga Palestina dan menginterogasi mereka atas tuduhan penghasutan untuk melawan entitas Yahudi. Hal ini dilakukan setelah mereka menyelesaikan misi intelijen yang lebih besar untuk mengungkap senjata Palestina apa pun yang dapat digunakan melawan pendudukan, dan misi ini masih berlangsung. Bahkan, pasukan keamanan Abbas memerangi kelompok perlawanan di kamp Jenin dan menghukum siapa pun yang menolak terlibat dalam misi kotor ini. Masyarakat mengeluhkan tindakan keras pasukan keamanan Abbas terhadap masjid-masjid dan larangan para penceramah untuk membahas pembantaian yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi di Gaza. Otoritas Abbas membuktikan di setiap kesempatan bahwa mereka adalah versi yang paling berbahaya dan memalukan di antara rezim-rezim antek Arab. Mereka melakukan semua ini dengan harapan bahwa Amerika dan entitas Yahudi akan menerimanya.
Namun, para penguasa di Washington dan Tel Aviv baru mengakui hal ini jika sejalan dengan rencana mereka. Pada tahap awal, Otoritas Palestina menerima pujian di Washington dan di kalangan Yahudi atas tindakannya menindas rakyat Palestina, yang merupakan tuntutan saat itu, tetapi ketika peristiwa 7 Oktober 2023 menunjukkan bahwa rakyat Palestina menolak penaklukan dan penindasan bahkan selalu menemukan cara untuk berjuang dan menuntut hak-hak mereka, nilai otoritas Abbas runtuh meskipun tampak berhasil di beberapa wilayah Tepi Barat, sehingga entitas Yahudi menolak untuk menyerahkan Jalur Gaza kepadanya lagi.
Saat ini, entitas Yahudi secara terbuka menolak pembentukan negara Palestina, yang PLO inginkan dan rencanakan selama lima tahun setelah Perjanjian Oslo di awal 1990-an. Pemerintahan Trump menyatakan dukungannya terhadap langkah-langkah entitas Yahudi, bahkan Amerika menyatakan penolakannya terhadap klaim beberapa negara Barat, seperti Prancis, untuk mengakui negara Palestina, meskipun hal ini tidak relevan mengingat kendali penuh entitas Yahudi atas Tepi Barat. Seolah-olah Amerika dan entitas Yahudi memberi tahu Abbas dan kroni-kroninya bahwa peran mereka telah berakhir, sehingga Amerika mulai menghukum mereka dengan dalih menginternasionalkan konflik, meskipun konflik tersebut telah diinternasionalkan sejak 1948, yaitu sejak berdirinya entitas Yahudi.
Inilah akhir dari seorang pengkhianat yang tidak peduli pada rakyat dan bangsanya. Namun, karena dalamnya pengkhianatan otoritas, sehingga mendorong mereka untuk menawarkan semakin banyak layanan keamanan dengan harapan Amerika dan entitas Yahudi akan mempertimbangkan kembali sanksi yang dijatuhkan kepada para pejabatnya, sebab jalan otoritas yang menghubungkannya dengan rakyat Palestina telah sepenuhnya terblokir. [] Bilal Al-Tamimi
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 2/8/2025.
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat