Mediaumat.id – Pembina Mutiara Umat Institute (MUM) Puspita Satyawati mengungkapkan, amar makruf nahi mungkar adalah nafas dakwah.
“Amar makruf nahi mungkar adalah napas dakwah. Mengajak manusia pada kebaikan dan melarangnya dari berbuat keburukan,” tuturnya dalam segmen Kritik#7: Istiqamah di Jalan Dakwah, Benarkah Susah? di kanal YouTube Tintasiyasi Channel, Kamis (24/11/2022).
Lebih lanjut, Bunda Puspita, sapaan akrabnya, mengatakan, perkara ini tentu tidak mudah, terlebih bila yang dilakukan adalah nahi mungkar.
“Kalau amar makruf, misalnya mengajak shalat, menutup aurat, ini masih enggak berat. Tapi melakukan nahi mungkar, misalnya menyuruh pemabuk yang biasa minum minuman keras agar meninggalkan itu, tentu bukan hal mudah. Bisa jadi dia akan menolak bahkan marah,” bebernya.
Ia menerangkan, adalah sunatullah kala jalan dakwah berhias onak duri, dipenuhi dengan kesulitan, bahkan penentangan. Butuh perjuangan, pun pengorbanan.
“Jalan dakwah biasanya panjang dan berlika-liku. Proses menuju kemenangan tidak semudah membalik telapak tangan, juga membutuhkan waktu yang tak sebentar,” jelasnya.
Di sinilah menurutnya, keistiqamahan pengemban dakwah teruji. Sejauh mana ia mampu bertahan, ataukah berguguran di tengah jalan perjuangan.
“Tak dinafikan, saat bersua dengan berbagai tantangan, satu per satu ada yang pergi dari medan dakwah. Ada yang kemudian kembali. Selebihnya menghilang, bahkan beberapa justru menjadi penghalang dakwah itu sendiri,” paparnya.
Namun ujian seberat apa pun, pesannya, jangan pernah menyerah apalagi kalah hingga pergi dari medan dakwah. Terlebih dakwah merupakan aktivitas warisan para Nabi dalam menyebarkan Islam agar kalimat Allah SWT tegak di muka bumi, aturan-Nya bisa diterapkan dalam semua sisi kehidupan.
“Kuatkan tekad, luruskan niat, dan selalu mohon pertolongan Allah SWT agar ditetapkan di jalan perjuangan-Nya. Insya Allah istiqamah,” pungkasnya.[] Alfia Purwanti