Al-Qur’an Rujukan Berbagai Kebijakan dalam Kepemimpinan
Mediaumat.id – Memaknai Nuzulul Qur’an, Pengasuh Ponpes Al-Muntaha, Bangkalan Madura, sekaligus cicit dari Syekh Muhammad Cholil bin Abdul Lathif al-Bangkalani al-Maduri al-Jawi asy-Syafii, K.H. Toha Cholili Abdul Latif menegaskan Al-Qur’an hendaknya dijadikan rujukan berbagai kebijakan dalam kepemimpinan.
“Kewajiban bagi kita sebagai umat Rasul adalah menjadikan al-Qur’an sebagai dustur (undang-undang) yang dijadikan rujukan berbagai kebijakan terutama di dalam kepemimpinan,” ungkapnya di acara Ngabuburit di Tatar Sunda, edisi spesial Nuzulul Qur’an, melalui kanal You Tube Rayah TV , Jumat (7/4/2023).
Kepemimpinan yang diridhai Allah adalah kepemimpinan yang senantiasa berpegang teguh pada Al-Qur’an dan mengacu pada sunnah Rasul sebagai penjabarannya.
“Kita sebagai umat Rasulullah dalam memilih dan menentukan kepemimpinan seharusnya yang dekat dengan Al-Qur’an. Kepemimpinan yang dapat sinyal Al-Qur’an dan manhaj (metode) nya langsung dari Rasulullah Saw., bukan memilih pemimpin dengan dasar hukum tangan manusia, dirubah oleh manusia, dilanggar oleh manusia, direvisi oleh manusia,” jelasnya.
Kiai Thoha mengingatkan, bagi siapa saja termasuk pemimpin yang berpaling dari Al-Qur’an akan mendapatkan kehidupan sempit dan kehinaan di dunia. Ia mengutip Al-Qur’an surat Thoha ayat 124 dan al-Baqarah ayat 85 sebagai dalilnya.
Bukan Sekedar Pahala
Kiai Thoha mengingatkan, membumikan al-Quran bukan sekedar meraih pahala membaca al-Qur’an yang setiap membaca satu huruf mendapat sepuluh pahala, tapi juga mengamalkan isi Al-Qur’an.
“Bukan sekedar meraih pahala membaca al-Qur’an tapi bagaimana mempelajari, meresapi, mendalami, mengenal tafsir-tafsir dari berbagai mufassir. Juga bagaimana mengamalkan al-Qur’an sebagai aplikasi dari belajar dan mengajarkan Al-Qur’an,” ungkapnya.
Terakhir Kiai Thoha berpesan bahwa yang menjadi target bukan hanya bisa khatam setiap lima hari sekali, tapi juga bagaimana mendalami Al-Qur’an untuk dijadikan rujukan kehidupan.
“Al-Qur’an bukan hanya berurusan dengan ibadah mahdhah tapi berurusan dengan sesama manusia (muamalah) dan memberikan amanah kepemimpinan kepada ahlul Qur’an,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun