Advokat: 2022, Kekuasaan Oligarki Semakin Mencengkeram

Mediaumat.id – Advokat Ahmad Khozinudin meyakini di tahun 2022 kekuasaan Oligarki akan semakin mencengkram. “Kita bisa yakini di tahun 2022 itu akan lebih mencengkeram sistem politik kekuasaan kita,” ungkapnya dalam acara [LIVE] FGD #40 PKAD – Outlook 2022: Kuasa Korporasi dan Cengkeraman Oligarki, Sabtu (1/1/2022) di kanal YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data.

Menurutnya, oligarki menguasai Indonesia melalui dua pintu yang paling determinan yaitu politik dan ekonomi. “Dalam politik itu ada hukum, bicara tentang hukum, sebenarnya kita tidak layak menyebut supremasi itu ada pada hukum. Tapi, yang benar adalah supremasi itu ada pada politik,” ungkapnya.

Karena, lanjut Ahmad, hukum merupakan produk politik. Berbeda dengan sistem Islam, hukum tidak bisa dibentuk oleh kekuasaan politik. “Otoritas politik itu sifatnya hanya mengadopsi, meng-istinbath hukum,” tegasnya.

“Namun, di dalam sistem politik sekuler hari ini, penguasalah yang punya kewenangan untuk menciptakan hukum, peraturan dan perundangan, dan penguasa pula yang menerapkan termasuk memberikan sanksi,” tambahnya.

Transfer Kekuasaan

Ahmad menilai, transfer kekuasaan dari kedaulatan rakyat kepada kaum oligarki terjadi pada saat proses pemilihan umum (pemilu) maupun pemilihan presiden (pilpres). Karena, biaya yang dikeluarkan cukup besar.

“Calon-calon pemimpin tadi tidak bisa mendapatkan suara rakyat tanpa kekuatan modal (kapital) karena mau elektabilitas setinggi apa pun kalau dia tidak punya isi tas ya elektabilitas tadi tidak bisa dikonversi jadi suara,” jelas Ahmad.

“Politik demokrasi telah meniscayakan para pemodal-pemodal ini bisa membiayai politik dan kemudian menguasai politik kekuasaan,” tambahnya.

Menurutnya, itu semua berlangsung tidak hanya di era Jokowi, presiden-presiden sebelumnya sama.

Ahmad memandang, permasalahan mendasar dari cengkeraman oligarki adalah sekularisme. Karena sekularisme, agama, syariat, kedaulatan Allah SWT yang mempunyai hukum tetap, halal haram yang jelas, itu tidak bisa mengatur.

“Saya heran kepada kita semua, Allah sudah berikan solusi, kok kita malah sibuk cari solusi lain,” pungkasnya.[] Ade Sunandar

Share artikel ini: