Ada Sikap Intoleransi dalam Pernyataan Mahfud MD dan Arya Wedakarna

Mediaumat.info – Pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD yang meminta ‘umat Islam di Indonesia tak boleh berkiblat ke Timur Tengah’ dan juga pernyataan anggota DPD Bali Arya Wedakarna yang melecehkan jilbab, serta mengatakan ‘ini bukan Timur Tengah’, dinilai Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky sebagai sikap intoleransi.
“Jadi ini menandakan ada sikap intoleran bahkan sampai pada ucapan intoleransi yang dikeluarkan di depan publik,” ujarnya dalam acara Bincang Bersama Wahyu: Cawapres Mahfud & Senator Bali Memprovokasi Benci Timur Tengah dan Menista Islam? di kanal YouTube Bincang Bersama Sahabat Wahyu, Jumat (5/1/2024).
Wahyudi mengatakan, pernyataan kedua pejabat tersebut sangat buruk dan justru mengganggu ketentraman warga negara dan umat beragama.
Ia melihat, dari pernyataan kedua pejabat tersebut intinya adalah sama-sama tidak suka dengan Timur Tengah. Dan yang paling krusial dari pernyataan tersebut juga menyinggung ajaran agama.
Wahyudi memandang, ketidaksukaan terhadap Timur Tengah bahkan bukan sekadar tidak suka, tetapi sudah memprovokasi. Sebab keduanya adalah pejabat publik.
Wahyudi mengungkapkan, pejabat publik dan juga senator itu punya konstituen yang memilihnya. Sehingga tentu berdampak besar pernyataan tersebut di masyarakat. Beda apabila yang menyatakan tersebut personal dan bukan pejabat publik, misalnya masyarakat umum atau mahasiswa, maka yang terdampak hanya orang itu saja.
Sebagai pejabat publik, jelas Wahyudi, yang dilakukan keduanya bukan mendidik atau mengedukasi tetapi malah memprovokasi. Di saat situasi panas kampanye sekarang ini mestinya pejabat publik itu memberikan kedamaian, memberikan toleransi dan memberikan pernyataan yang menyejukkan.
“Ini yang tentu tidak layak untuk dicontoh dan bahkan mestinya ada teguran keras atau bahkan mungkin bisa diproses secara hukum,” pungkas Wahyudi.[] Agung Sumartono