Ada Kekhawatiran AS di Balik Seruan agar Israel Lakukan Gencatan Senjata

Mediaumat.info – Pengamat Politik Internasional Geopolitical Institute Hasbi Aswar, Ph.D. menilai ada kekhawatiran Amerika Serikat (AS) di balik desakan kepada Zionis Israel untuk segera melakukan gencatan senjata.

“Tapi kalau yang mengatakan itu (untuk melakukan gencatan senjata) adalah seperti Amerika Serikat, mendesak dan menyerukan untuk melakukan gencatan-senjata, kepentingannya menurut saya bukan kepentingan kemanusiaan, tapi ada kekhawatiran,” ujarnya dalam Kabar Petang: Isr4el-Lebanon! di kanal YouTube Khilafah News, Kamis (10/10/2024).

Yang dimaksud kekhawatiran AS, menurut Hasbi, kondisi Timur Tengah menjadi tidak terkontrol dan perang dalam skala regional bisa terjadi.

“Dan itu malah merugikan dunia, karena Timur Tengah itu adalah kunci sebenarnya dari stabilitas politik dunia. Salah satunya karena Timur Tengah itu adalah jalur penghubung dari berbagai benua, Afrika, Asia, Eropa termasuk juga Amerika,” jelasnya.

Kalau Timur Tengah itu bergejolak dan baranya itu membakar seluruh wilayah, ungkapnya, maka akan terputus jalur-jalur penting yang menghubungkan antar benua dan itu yang tidak diinginkan oleh negara-negara besar.

“Makanya, mereka berupaya untuk membuat perang ini menjadi sangat terbatas. Dan kalau bisa segera digencatan-senjatai, karena bagaimanapun juga yang membikin Israel bisa kokoh sampai sekarang ini kan sebenarnya karena dukungan militer dan ekonomi dari negara-negara sekitar termasuk negara-negara besar. Masalahnya, Israel itu bisa bertahan sampai kapan? Itu tergantung dari dukungan, Amerika, Inggris, Prancis dan sebagainya,” beber Hasbi.

Jika berkepanjangan tanpa ada batasan, kata Hasbi, maka yang akan terkuras adalah negara-negara pendukung dan penyokong Zionis Yahudi.

“Dan saya kira mereka (pendukung dan penyokong Zionis Yahudi), juga akan berpikir logis, bahwa kita tidak akan membiarkan perang ini terjadi terus-menerus karena bagaimanapun juga mereka pasti akan terkuras logistiknya. Ditambah lagi tekanan-tekanan publik di internal negara-negara pendukung Israel. Bahkan termasuk di internal Israel sendiri, tekanan-tekanan publik semakin luar biasa. Ini baru di Perang Gaza saja itu tekanan publiknya sudah luar biasa, apalagi sekarang memperluas area perang sampai ke Lebanon,” jelasnya.

Hasbi pun memprediksi, saat ini banyak tentara-tentara ataupun keluarga-keluarga tentara itu akan mengamuk di Israel  Dan beberapa laporan-laporan dari internal Israel termasuk di media serta laporan dari militer-militer Israel itu sebenarnya sudah puluhan tentara-tentara itu frustrasi menderita penyakit kelainan mental dan harus mendapatkan terapi akibat dari agresi dan kelelahan dan berbagai macam temuan  yang dialami selama dalam peperangan.

“Dan kalau itu berlanjut di Lebanon maka tingkat kematian, tingkat pembunuhan, kerugian secara militer baik secara infrastruktur militer, teknologi, transportasi, termasuk juga  sumber daya manusia, para tentara yang terluka, yang mati, yang trauma, yang depresi, dan macam-macam itu akan juga semakin meningkat. Nah, kondisi ini, tekanan itu akan semakin banyak untuk memaksa Israel untuk berhenti melakukan agresi itu,” jelasnya.

Jadi, kata Hasbi, tinggal tunggu momentumnya, kapan ini akan berhenti dan Israel akhirnya pulang dalam keadaan tidak menang.

“Bahkan dalam keadaan diolok-olok oleh para pejuang baik para pejuang di Lebanon maupun para pejuang di Gaza,” pungkasnya. [] Setiyawan Dwi

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

View Comments (1)