Mamdani Menang dalam Pemilihan Wali Kota New York: Kekalahan Pertama bagi Kebijakan Trump

 Mamdani Menang dalam Pemilihan Wali Kota New York: Kekalahan Pertama bagi Kebijakan Trump

Al-Rayah, Edisi 573 – 12 November 2025
Penulis: Ustadz Ahmed Al-Khatwani

Zohran Kwame Mamdani memenangkan pemilihan wali kota New York City, kota terbesar di Amerika Serikat, yang diselenggarakan pada 4 November. Ia menjadi wali kota pertama dari kota terpenting di Amerika yang berasal dari gerakan sosial demokrat progresif di dalam Partai Demokrat — partai pesaing utama Partai Republik yang sedang berkuasa. Ia menang dengan selisih besar atas pesaing terdekatnya.

Mamdani, 34 tahun, adalah warga negara Amerika, mantan musisi rap, dan lulusan Bowdoin College, sebuah perguruan tinggi seni liberal swasta. Ayahnya keturunan India dari keluarga yang secara lahiriah mengaku Muslim, tetapi sebenarnya berasal dari sekte Ismailiyah Nizari, yang tidak diakui oleh mazhab-mazhab Islam besar sebagai bagian dari jamaah kaum Muslimin. Ayahnya, Mahmoud Mamdani, adalah dosen universitas terkenal di Amerika, sementara ibunya adalah pembuat film beragama Hindu. Nilai-nilai sekuler sangat dominan dalam keluarganya, dan agama tidak memiliki pengaruh besar dalam hubungan sosial mereka.

Zohran Mamdani dikenal sebagai pendukung kuat hak-hak LGBTQ+, termasuk homoseksualitas dan transgender. Ia secara pribadi menggalang puluhan juta dolar melalui kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan faksi progresif di Partai Demokrat untuk mendukung individu LGBTQ+, dengan alasan mempromosikan kesetaraan hak bagi seluruh lapisan masyarakat.

Mamdani dengan mudah mengalahkan semua lawannya dalam pemilihan, meskipun pesaing utamanya menerima dana sebesar 22 juta dolar dari sejumlah miliarder. Selain itu, berbagai ancaman dari Donald Trump terhadap pencalonannya gagal menghentikan kenaikan karier politiknya.

Kemenangan ini dianggap sebagai kekalahan politik pertama bagi para kandidat Republik sejak naiknya Trump ke kursi kepresidenan, dan merupakan kemunduran pertama bagi kebijakan Trump yang mendominasi panggung politik Amerika sejak tahun pertamanya menjabat.

Alasan Kemenangan Mamdani

Faktor utama kemenangan Mamdani bukan karena namanya yang berbau Muslim, statusnya sebagai imigran, atau pandangan sosialismenya. Alasan sebenarnya adalah dukungan luas yang ia terima dari seluruh faksi Partai Demokrat, termasuk dari sayap kiri sosialis yang merupakan kelompok minoritas dalam partai tersebut.

Program kampanyenya yang berpihak pada rakyat miskin dan mendukung lembaga-lembaga publik menjadi penyebab utama kemenangan, di tengah masyarakat yang muak dengan para kapitalis serakah New York yang telah memiskinkan warga, menjarah dana publik, dan memprivatisasi segala hal demi memperkaya diri sendiri.

Isi Program Kampanye Mamdani

Mamdani menyerukan:

  • Layanan kesehatan gratis untuk semua,
  • Dukungan penuh terhadap pendidikan publik,
  • Transportasi gratis bagi semua pelajar sekolah dasar,
  • Pembekuan harga perumahan,
  • Kenaikan upah pekerja,
  • Larangan deportasi imigran,
  • Peningkatan fasilitas umum, dan
  • Pajak hanya untuk kalangan kaya.

Ia menjadikan model Skandinavia dan ekonomi kesejahteraan sebagai teladan dalam programnya, serta menuntut agar pekerja memiliki kewenangan lebih besar dalam pengelolaan fasilitas ekonomi negara.

Program yang dikampanyekan Mamdani sebenarnya hanyalah bentuk sosialisme kapitalis, yang tidak ada kaitannya dengan sosialisme Marxis atau komunisme seperti yang sering dituduhkan Trump. Ia hanya ingin mengembalikan sistem kapitalis dengan sedikit nuansa sosial, menambal sistem yang sudah dikuasai oleh segelintir orang kaya yang mengendalikan seluruh aspek ekonomi terbesar di dunia.

Sikap Politik terhadap Israel dan Lobi Zionis

Secara politik, Mamdani — seperti para pemimpin gerakan sosialis demokrat lainnya — menentang AIPAC (Komite Urusan Publik Israel-Amerika), lobi Zionis Amerika. Ia mendukung pemberian hak-hak bagi rakyat Palestina dan menganggap entitas Zionis sebagai bagian dari sistem lobi kapitalis Amerika, yang bekerja sama dengan korporasi besar yang mendukung agresi militer Israel di Gaza dan Timur Tengah secara umum.

Kebenciannya terhadap praktik kriminal entitas Zionis semakin kuat setelah entitas itu dituduh melakukan genosida di Gaza.

Pernyataannya yang keras terhadap tindakan entitas Yahudi tersebut mendapat resonansi besar di kalangan publik Amerika, yang memang sudah marah terhadap kebijakan brutal pemerintahan Netanyahu. Basis pemilih di New York melihat Mamdani sebagai sosok yang mewakili aspirasi mereka untuk menolak politisi oportunis pro-AIPAC, yang kini menjadi salah satu lobi paling dibenci di Amerika.

Makna Politik dari Kemenangan Ini

Kemenangan Mamdani mencerminkan kemarahan rakyat miskin terhadap lobi korup dan kebutuhan ekonomi nyata warga kota, yang menemukan jawaban dalam program politik dan ekonominya. Ia berhasil mengalahkan kekuatan uang politik yang digunakan oleh para miliarder untuk membeli pengaruh.

Kemenangan ini juga menandai titik balik dalam politik Amerika.
Kaum kaya mendapat pukulan keras dalam pemilu New York meski memiliki pengalaman, kekayaan, dan kekuatan lobi besar. Suara anak muda, rakyat miskin, dan kelompok marjinal berhasil menang.

Perubahan kecil di panggung politik kota besar ini menjadi pertanda transformasi besar dalam politik Amerika.
Kartu akan diacak ulang, aturan permainan akan berubah, dan kaum muda yang terbebas dari cengkeraman korporasi serta pasar saham akan mulai menegaskan kehendak politiknya di atas para tokoh lama dan elit tua politik Amerika.

Prinsip pergantian generasi dan sistem akan muncul, menandai berakhirnya sistem usang yang lambat laun akan berubah menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan rakyat, bukan lagi tunduk pada kepentingan segelintir elit berkuasa.

Dampak Global

Perubahan ini akan berdampak positif bagi kaum Muslim dan seluruh rakyat tertindas di dunia.
Cengkeraman imperialisme Amerika dan Barat akan perlahan melemah, konflik internasional akan meningkat, kekuatan global baru akan muncul, dan Amerika akan kehilangan monopoli atas politik internasional.

 

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *