UIY: Audit Investigasi Whoosh Mutlak Harus Dilakukan

 UIY: Audit Investigasi Whoosh Mutlak Harus Dilakukan

MediaUmat Berkenaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh yang bikin berat keuangan negara dan berpotensi skandal, Cendekiawan Muslim Ustaz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) memandang bahwa seruan untuk segera dilakukan audit investigasi terhadap proyek itu mutlak harus dilakukan.

“Seruan untuk segera dilakukan audit investigasi terhadap proyek itu mutlak harus dilakukan,” ujarnya dalam video Investasi Cina kenapa Lebih Tinggi dari Jepang?? di kanal YouTube UIY Official, Selasa (28/10/2025).

Dengan kata lain, proses pemeriksaan sistematis untuk mengungkap apakah terjadi penyimpangan atau kecurangan atau perbuatan melawan hukum lainnya yang merugikan keuangan negara dari proyek ambisius ini, serta mencari pelaku yang terlibat di dalamnya, harus benar-benar dituntaskan.

Sebab, menurutnya, jika tidak demikian, maka para koruptor atau perampok uang rakyat bakal merasa senang. Dengan kata lain, tidak boleh ada penjahat yang tidak mendapatkan hukuman.

“Prinsipnya itu siapa yang melakukan kejahatan berarti dia harus bertanggung jawab. Kalau dia melakukan kesalahan dia harus dihukum,” tandasnya.

Bunga Utang 20 Kali Lipat

Terungkap besarnya beban bunga utang dari KCJB, proyek yang akhirnya dimenangkan dan direalisasikan Cina, terlepas dari haramnya rente dimaksud karena berkaitan erat dengan riba, jauh lebih tinggi 20 kali lipat dari bunga utang yang ditawarkan Jepang sebesar 0,1 persen atau USD4,5 juta per tahun. Sekitar Rp74,25 miliar (kurs Rp16.500/USD), ditambah biaya proyek yang lebih murah.

Dilansir dari berbagai pemberitaan, total biaya pembangunan KCJB menembus sekitar USD7,27 atau Rp120,38 triliun. Dari total biaya tersebut, sekitar 75 persen dibiayai utang dari Cina Development Bank (CDB), dengan bunga sebesar 2 persen per tahun.

Sehingga di saat yang sama, pemerintah harus menyiapkan USD90 juta per tahun atau setara Rp1,49 triliun, untuk membayar bunga utang proyek ini kepada Cina.

Tak hanya itu, pembengkakan biaya (cost overrun) dari proyek ini, masih menurut Anthony, hasilnya lebih parah lagi. Akibat biaya proyek yang membengkak USD1,2 miliar, total nilai proyek ikut gemuk USD7,22 miliar, atau setara USD50,5 juta per km.

Sementara, jika dibandingkan dengan proyek sejenis di Cina, nilainya lebih ‘njomplang’ lagi. Biaya pembangunan kereta cepat di Cina berada di kisaran USD17-30 juta per kilometer (km).[] Zainul Krian

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *