Hasbi Ungkap Alasan Negara Tetap Mesra dengan AS Meski Dukung Zionis
MediaUmat – Menanggapi pemerintah Indonesia maupun negara-negara lain yang tetap bermesraan dengan Amerika Serikat padahal jelas-jelas adikuasa tersebut mendukung penuh entitas penjajah Zionis Yahudi, Pengamat Hubungan Internasional dari Geopolitical Institute Hasbi Aswar, Ph.D. menyatakan memang mayoritas negara menjadikan national interest (kepentingan nasional) sebagai cara pandang dalam kebijakan luar negerinya.
“Mayoritas negara menjadikan national interest sebagai cara pandang atau basic (dasar) dalam kebijakan luar negeri,” ulasnya dalam Kabar Petang: Bisik-bisik Trump dan Prabowo, Kamis (23/10/2025) di kanal YouTube Khilafah News.
Dengan kata lain, jelasnya, national interest akan selalu menjadi top priority (prioritas utama) dalam menjalani hubungan dengan negara-negara lain.
Sayangnya, beber Hasbi, tolak ukur national interest adalah kepentingan materiil. “Kepentingan ekonomi, politik, citra dan lain-lain,” ujarnya.
Jadi, tegasnya, wajar ketika negara itu bersikap pragmatis dalam menyikapi isu-isu internasional.
“Wajar juga ketika negara itu akan selalu menjadikan kepentingan nasionalnya sebagai hal yang paling utama meskipun dalam kondisi, yang tidak seharusnya seperti apa yang ada di Gaza sekarang,” ucapnya.
“Wajar ketika sebuah negara, termasuk pemerintah Indonesia menjalin hubungan baik dengan Amerika Serikat karena memang prioritas kepentingan luar negerinya bukan kepentingan kemanusiaan tapi kepentingan ekonomi. Kepentingan-kepentingan kemanusiaan itu selalu di bawah kepentingan ekonomi gitu,” imbuhnya.
Seharusnya, saran Hasbi, pemimpin-pemimpin dunia itu bersikap tegas terhadap Israel bahkan termasuk negara-negara yang mendukung Israel.
“Idealnya memang secara normatif, apalagi dalam dunia modern saat ini, harusnya kepentingan idealisme, kepentingan spiritual, kepentingan kemanusiaan itu adalah kepentingan yang paling utama dibandingkan kepentingan-kepentingan yang lain. Itu idealnya,” tutupnya.[] Novita Ratnasari
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat